Harga Minyak Naik Tipis, OPEC+ Setujui Kenaikan Produksi

OPEC+ menghadapi tekanan dari konsumen utama seperti AS dan India untuk memompa lebih banyak pasokan minyak guna menurunkan harga minyak.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 08:00 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen minyak terbesar di dunia menyetujui rencana kenaikan produksi. Persetujuan tersebut di saat harga minyak mentah mendekati level tertinggi di tengah ketegangan geopolitik.

OPEC dan minta non-OPEC yang biasa disebut juga dengan OPEC+ memutuskan untuk melanjutkan menambah pasokan minyak mentah di dunia 400 ribu barel per hari. Penambahan pasokan ini akan dimulai pada Maret.

Dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, OPEC+ sedang dalam proses untuk kembali menambah pasokan minyak ke dunia setelah pada April 2020 mengurangi pasokan hingga 10 juta barel per hari.

Kesepakatan pengurangan pasokan yang sangat bersejarah ini dilakukan guna membantu pemulihan pasar energi setelah terjadi penurunan besar-besaran dampak dari pandemi Covid-19.

OPEC+ menghadapi tekanan dari konsumen utama seperti AS dan India untuk memompa lebih banyak pasokan minyak guna menurunkan harga dan membantu pemulihan ekonomi. Kelompok tersebut telah menolak seruan untuk kenaikan yang lebih cepat meskipun harga minyak lebih tinggi.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak sebelumnya mengatakan OPEC+ tidak ingin meningkatkan produksi terlalu cepat karena tetap waspada terhadap potensi perubahan permintaan.

Mengutip CNBC, Kamis (3/2/2022), harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan internasional naik 0,35 persen ke level USD89,47 per barel. Kontrak ini mencapai harga tertinggi tujuh tahun di USD 91,70 per barel pada minggu lalu.

Sementara itu, harga minyak berjangka West Texas Intermediate AS, naik 6 sen ke level USD 88,26 per barel. Selama sesiini, Harga minyak ini menyentuh USD 89,72 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2014.

OPEC sendiri menyumbang sekitar 40 persen dari pasokan minyak dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tetap Bertahan

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Kepala analis komoditas RBC Capital Markets Helima Croft mengatakan, OPEC+ kemungkinan akan tetap berada di jalur yang dijalankan untuk saat ini.

"Saya pikir mereka masih mungkin untuk melanjutkan seperti yang direncanakan dengan kenaikan bulanan 400 ribu barel per hari," kata Croft.

“Masalahnya adalah mereka tidak menghasilkan 400 ribu barel karena ada kejadian dengan Nigeria dan Angola.”

Beberapa anggota OPEC telah berjuang untuk memenuhi peningkatan produksi bulanan kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya