Medco Mulai Operasi Komersial PLTGU Riau 275 MW

PT Medco Ratch Power Riau memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 MW.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Feb 2022, 12:50 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 12:50 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Power Indonesia (Medco Power) melalui anak perusahaan PT Medco Ratch Power Riau, memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau berkapasitas 275 MW.

Proyek ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah tersambung dengan sistem kelistrikan Sumatra serta mendukung upaya penurunan intensitas emisi gas rumah kaca, khususnya di Riau dan Sumatra Bagian Tengah.

Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria mengatakan, penyelesaian proyek PLTGU Riau menunjukkan komitmen pihaknya mendukung pemerintah dalam program pengembangan sosial danekonomi, serta mengembangkan portofolio bisnis Gas to Power.

"Saya juga bangga dengan tim proyek yang dapat menyelesaikan proyek penting ini dengan sukses dan aman, PLTGU Riau telah membukukan 8,6 juta safe man hours," ujar Eka, Selasa (15/2/2022).

PLTGU Riau merupakan pembangkit gas combined cycle berbasis teknologi terkini, memiliki efisiensi tinggi dan memenuhi standar internasional untuk manajemen kualitas lingkungan. Total investasinya mencapai USD 290 juta.

Pihak sponsor juga bekerjasama dengan institusi keuangan internasional seperti Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), MUFG Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tantangan

CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menyampaikan, operasi komersial PLTGU Riau telah dilalui dengan aman dan mengatasi tantangan Covid-19.

"PLTGU Riau merupakan bagian dari strategi kami dalam mengembangkan portfolio rendah karbon dan mencapai net zero emission untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050, dan Scope 3 pada 2060, juga untuk mendukung program transisi energi pemerintah," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya