Perajin Tahu Tempe Jakarta yang Tergabung Puskopti Tetap Mogok Produksi 3 Hari

Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melakukan klarifikasi dengan adanya surat edaran dari Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

oleh Tira Santia diperbarui 21 Feb 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 18:20 WIB
FOTO: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe Bakal Mogok Produksi
Tempe dan tahu dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Tempe dan tahu akan hilang di pasar tradisional dikarenakan kenaikan harga kedelai saat ini sudah di atas kewajaran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melakukan klarifikasi dengan adanya surat edaran dari Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo). Surat Edaran Gakoptindo menyatakan tidak jadi mogok produksi dan berdagang tahu dan tempe selama 3 hari tanggal 21-23 Februari 2022.

“Puskopti DKI Jakarta beserta Pengrajin Tempe Tahu se-Jabotabek, tetap melaksanakan mogok produksi dan dagang yang sudah ditetapkan yaitu pada tanggal 21, 22 dan 23 Februari 2022, sesuai isi surat Puskopti DKI Jakarta No. 004/Puskopti DKV11/2022,” tulis surat edaran Puskopti DKI Jakarta, Senin (21/2/2022).

Dalam surat edaran yang ditandatangani hari ini 21 Februari 2022, tertulis bahwa Puskopti DKI Jakarta sudah bersurat ke Mabes POLRI, dengan No surat 007/Puskopti DKV11/2022 dan POLDA Metro Jaya dengan No surat 005/Puskopti DKI/II/2022.

Surat tersebut tembusannya ke seluruh Polres wilayah Jabodetabek. Surat ke polisi tersebut demi mengantisipasi keamanan bersama.

Puskopti DKI Jakarta juga sudah bersurat ke Gubernur DKI Jakarta. Melalui surat edaran tersebut, Puskopti DKI Jakarta tetap mendukung pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkrit apa yang diinginkan perajin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Batal Demo

FOTO: Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Tahu Kurangi Produksi
Pekerja pembuatan tahu menunjukkan kedelai di kawasan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/2/2022). Produsen tahu tempe akan menggelar aksi mogok produksi massal pada 21-22 Februari mendatang disebabkan kenaikan harga kedelai hingga mencapai Rp 11.200/kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Untuk diketahui, Gakoptindo pada hari minggu tanggal 20 Februari 2022, edarkan baru surat nomor 30 Gakoptindo/11/2022.

“Pada intinya untuk membatalkan hari demo yang sudah ditetapkan, surat tersebut khawatir berpotensi terjadi gesekan /benturan antara pengrajin tempe dan tahu,” tulis SE.

Tertulis dalam SE tersebut, produksi untuk Tempe Hari senin merebus kembali untuk jualan hari kamis, kalau untuk tahu mulai produksi lagi hari rabu tanggal 23 Februari 2022 dijual hari kamis tanggal 24 Februari 2022.

Apabila surat edaran dari Gakoptindo diindahkan dan dipatuhi oleh pengrajin kemudian besok hari senin produksi tahu maka selasa jualan tahu,ini yang kami sebut potensi konflik. Untuk itu Puskopti DKI Jakarta mengharapkan para pengrajin tempe tahu mematuhi edaran surat pemberitahuan sebelumnya yaitu surat yang ditanda tangani oleh KOPTI se DKI dan komunitas tempe tahu lain no surat 004/Puskopti DKIII/2022,Tetap libur produksi dan dagang selama 3 hari demi kebersamaan pengrajin tempe tahu.

“Kami sangat menghargai upaya Gakoptindo dalam mengawal Puskopti DKI Jakarta, berkomunikasi dengan pihak Pemerintah/Kementerian terkait untuk sama-sama memperjuangkan para pengrajin, tetapi untuk surat himbauan ini, kami abaikan dulu demi mencegah terjadinya konflik antara pengrajin tempe dan tahu,” tutup isi SE.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya