Masalah Rusia dan Ukraina Belum Selesai, Rupiah Terus Tertekan

rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran 14.320 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2022, 10:26 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 10:25 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada selasa pagi melemah. Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring eskalasi kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Pada Selasa (22/2/2022), nilai tukar rupiah bergerak melemah 24 poin atau 0,17 persen ke posisi 14.352 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.328 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara. 

Dini hari tadi Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pasukan Rusia untuk masuk ke dua wilayah sengketa di Ukraina Timur dengan alasan untuk menjaga perdamaian.

Rusia akan mengakui dua wilayah sengketa tersebut yaitu Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang independen dari Ukraina.

"Sikap Rusia ini langsung memicu kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa perang besar akan terjadi dan mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko," ujar Ariston.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sentimen Dalam Negeri

Donald Trump Kalah Pilpres AS, Rupiah Menguat
Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu dari dalam negeri, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Senin (21/2) kemarin mencapai 34.418 kasus sehingga total kasus mencapai 5,23 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.257 kasus.

"Mulai menurunnya kasus penularan COVID-19 bisa membantu menahan pelemahan rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran 14.320 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya