Perajin Kembali Produksi Tahu Tempe, Harga Naik tapi Cepat Ludes

Jumlah produksi tahu tempe saat ini masih di bawah level normal karena pihak perajin masih belum kuat membeli kedelai impor yang harganya tengah bergejolak.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Feb 2022, 10:26 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 09:30 WIB
FOTO: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe Bakal Mogok Produksi
Tumpukan tempe dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Tempe dan tahu akan hilang di pasar tradisional dikarenakan kenaikan harga kedelai saat ini sudah di atas kewajaran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta telah menghentikan aksi mogok produksi tahu tempe pada Rabu (23/2/2022) kemarin. Dengan demikian, stok kedua komoditas tersebut kini sudah mulai tersedia lagi di pasaran.

"Sekarang tahu tempe sudah mulai ada di pasaran, mulai keluar. Mulai dari pagi jam 3. Kalau di pasar sayur jam 03.00," kata Sekretaris Jenderal Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto kepada Liputan6.com, Kamis (24/2/2022).

Namun, Hedy mengabarkan, jumlah produksi tahu tempe saat ini masih di bawah level normal. Sebab, pihak perajin masih belum kuat membeli kedelai impor yang harganya tengah bergejolak.

Walhasil, pihak perajin pun menaikkan harga jual kedua pangan tersebut sebesar 20 persen. Kendati begitu, ia percaya konsumen sudah telanjur kangen makan tahu tempe, sehingga tak akan terlalu mempedulikan harganya.

"Saya rasa enggak terlalu banyak (stok tahu tempe di pasaran), karena persiapannya terbatas. Meskipun tempe misal naik dari Rp 5.000 ke Rp 6.000, itu pasti diserbu di hari pertama. Karena orang-orang sudah kangen," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tahan Produksi

FOTO: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe Bakal Mogok Produksi
Tempe dan tahu dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Tempe dan tahu akan hilang di pasar tradisional dikarenakan kenaikan harga kedelai saat ini sudah di atas kewajaran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hedy lantas menceritakan alasan produsen tahu tempe menahan produksi selama 3 hari kemarin. Mereka terpaksa melakukannya karena harga kedelai impor selaku bahan baku utama naik terus dalam beberapa bulan terakhir.

Puskopti DKI Jakarta akhirnya bersepakat melalukan mogok produksi dengan cabang organisasi di wilayah lain, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Mereka ingin menyampaikan, bisnis tahu tempe sedang tidak baik-baik saja.

"Di samping memberi informasi kepada konsumen, biar pemerintah juga mendengar, kalau di kita itu terseok-seok bisnisnya," ujar Hedy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya