Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebut pemerintah telah melakukan tindakan tegas terkait polemik minyak goreng. Salah satunya menutup 10 ribu pedagang di berbagai marketplace yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET).
Oke menyebut hal ini dilakukan dalam upaya menstabilkan harga minyak goreng yang ada di pasaran. Pasalnya, ketentuan HET telah diberlakukan sejak awal Februari 2022 lalu.
Baca Juga
“Yang online pun kami sedang sisir, lebih dari 10 ribuan yang kita takedown, ada yang menjual tak sesuai HET, ini kesulitan dari marketplace ayng kita pertimbangkan apakan mau dilarang atau bagaimana, tapi ada juga di marketplace harga lebih bawah dari HET, itu kan sayang, tapi ada ayng harga tinggi,” terangnya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).
Advertisement
“Saya gak tahu dapat dari mada minyak goreng tersebut dan diperjual belikan diatas HET, kita tegur marketplacenya dan sudah 10 ribu di berbagai marketplace yang diatas HET,” imbuh Oke.
Lebih lanjut, pihaknya akan menelusuri lebih jauh jejaring terkait pelanggaran ini. Kembali, tujuannya untuk menghadirkan harga yang sesuai dengan HET di pasaran.
“Kita tetap akan tegakkan itu,” tegasnya.
Selain itu, ia menduga ada praktik pelanggaran atau permainan di tengah-tengah polemik minyak goreng. Ia menduga ada yang memanfaatkan situasi untuk menjual minyak goreng diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Bahkan ada temuan tersendiri, di ritel modern ada ditemukan permainan kasir simpan beberapa kardus dibawah kasir, karena ada yang mau mengambil dengan harga tinggi, kemudian mereka jual di marketplace,” terangnya dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Manfaatkan Situasi
Ia menyebut, ditengah celah polemik ini masih ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan. Bahkan Oke menduga ada permainan di bagian distribusi. Misalnya karena rantai pasok yang cukup panjang, ada aliran distribusi yang tak disalurkan ke pasar.
“Window yang kecil ini, momentum yang kecil ini yang dimanfaatkan berbagai pihak, saya mungkin secara pribadi nanti ke bang Andre (Andre Rosiade Anggota Komisi VI DPR RI) minta dukungan politik, saat ini irigasi yang harusnya dialirkan ke sawah ini malah belok ke perumahan, perumahan ini harus saya atur pasokannya,” terangnya.
Advertisement