Konflik Rusia-Ukraina Picu Krisis Minyak Nabati di India

Konflik Rusia-Ukraina menyebabkan gangguan pasokan minyak nabati di India. Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Mar 2022, 20:47 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 20:45 WIB
Ilustrasi gambar minyak goreng bekas
Ilustrasi minyak goreng. (dok congerdesign/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung telah mengganggu pasar minyak nabati di India yang memasukkan lebih dari 90 persen minyak bunga matahari dari kedua negara tersebut. 

Kenaikan harga eceran minyak nabati di India pun dikhawatirkan bisa memburuk jika konflik Rusia-Ukraina terus berlarut.

"Pasokan telah terganggu karena perang," kata Sudhakar Desai, presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India (IVPA), dikutip dari Al Jazeera, Kamis (17/3/2022). 

Tetapi, Sudhakar Desai menjelaskan gangguan pasokan belum menimbulkan dampak yang signifikan.

Ia membeberkan, India memiliki persediaan minyak nabati setidaknya 45 hari dan sudah memproses rencana cadangan di mana negara itu ingin membeli masing-masing 50.000-60.000 ton minyak kedelai dan minyak sawit dari Amerika Selatan dan Asia Tenggara pada April 2022.

Selain itu, India juga memiliki tanaman sawit yang akan digunakan untuk membuat minyak sawit, pengganti minyak bunga matahari, kata Sudhakar Desai.

Direktur eksekutif badan industri SEAI, yakni BV Mehta, juga mengatakan bahwa industri berharap pengiriman 160.000 ton minyak bunga matahari dari Ukraina sebelum perang terjadi akan sampai di India bulan ini.

"Industri telah meyakinkan pemerintah bahwa tidak akan ada kekurangan minyak nabati, dan rantai pasokan akan tetap terjaga. Tidak perlu panik," ujar dia.

Ditambahkannya, bahwa ketika perang berakhir, pengiriman minyak bunga matahari dari Ukraina dapat dilanjutkan dalam tiga hingga empat pekan.

Sebagai informasi, India telah mengimpor 843.377 ton minyak bunga matahari sejak November 2021 hingga Februari 2022 - sekitar 85 persen di antaranya berasal dari Ukraina, dan 14,3 persen dari Rusia dan sisanya dari Argentina, menurut Solvent Extractors Association of India (SEAI).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sekilas Tentang Penggunaan Minyak Nabati di India

minyak goreng
ilustrasi minyak goreng/copyright by Shutterstock

India mengkonsumsi sekitar 25 juta ton minyak nabati setiap tahun, yang diimpor sekitar 55 persen, menjadikannya importir minyak nabati terbesar di dunia.

Pada tahun keuangan yang berakhir pada Maret 2021, China mengimpor sekitar 13,35 juta ton minyak nabati senilai lebih dari USD 10,5 miliar, menurut data pemerintah (PDF).

Dari jumlah tersebut, minyak sawit menyumbang sekitar 56 persen, minyak kedelai 27 persen, dan bunga matahari sekitar 16 persen.

Di India, minyak nabati digunakan dalam berbagai produk, antara lain makanan ringan lokal, kue kering, hingga pembuatan sampo.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah India telah berusaha untuk meningkatkan produksi minyak nabati dalam negeri tetapi belum berhasil memenuhi permintaan.

Masalah itu mendorong kenaikan harga yang hampir dua kali lipat sejak 2017, menurut data pemerintah.

Sekarang, dengan konflik Rusia-Ukraina yang mengganggu rantai pasokan, konsumen sekali lagi harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk jumlah minyak yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya