Peringati May Day, 180 Ribu Buruh Gelar Demo Serentak Hari Ini

Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akan menggelar aksi damai hari ini, Kamis (11/5/2022).

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 12 Mei 2022, 08:40 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 08:40 WIB
Aksi buruh yang tergabung dalam KSPSI
Aksi buruh yang tergabung dalam KSPSI (dok: KSPSI)

Liputan6.com, Jakarta Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akan menggelar aksi damai hari ini, Kamis (11/5/2022).

Aksi damai ini dilakukan dalam rangka memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional di Jakarta.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea akan memimpin langsung aksi 5 ribu buruh yang akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Bukan hanya di Jakarta, aksi buruh juga akan dilakukan di beberapa wilayah di Tanah Air. Total massa buruh yang akan ikut aksi besok mencapai 180 ribu.

"Saya akan pimpin langsung aksi damai May Day besok (hari ini) di Jakarta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tegasnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Andi Gani yang juga Pimpinan Buruh ASEAN (ATUC) ini menjelaskan, aksi demo buruh akan dimulai sejak pukul 11.00 WIB. Akan ada beberapa tuntutan utama yang akan dibawa dalam aksi tersebut.

Pertama, Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Andi Gani meminta Klaster Ketenagakerjaan lebih baik dikeluarkan dari Omnibus Law.

Jika Klaster Ketenagakerjaan tetap dilanjutkan di DPR, kata Andi Gani, penolakan pasti akan terus terjadi dari kalangan masyarakat khususnya buruh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tuntutan Selanjutnya

Buruh KSPSI melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/11).
Buruh KSPSI melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/11).

Kedua, membatalkan revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Ketiga, meminta agar Pemerintah segera melakukan pengesahan terhadap Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

"Pemerintah juga harus memberikan perlindungan maksimal untuk buruh migran dan anak buah kapal yang sedang bekerja di luar negeri," katanya.

Nantinya, lanjut Andi Gani, tuntutan buruh ini akan diserahkan kepada perwakilan Pemerintah.

Rencananya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang akan menerima perwakilan buruh.

Perayaan May Day tidak berhenti disitu saja. Andi Gani mengatakan, buruh juga akan menggelar May Day Fiesta di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (14/5).

May Day Fiesta digelar Partai Buruh bersama empat konfederasi buruh yaitu, KSPI, KSPSI, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).


Libatkan 60 Ribu Buruh

Ribuan buruh yang tergabung dalam KSPSI dan KSPI melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, Rabu (8/12).
Ribuan buruh yang tergabung dalam KSPSI dan KSPI melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, Rabu (8/12).

Ia menuturkan, aksi massa yang melibatkan 60.000 buruh ini akan diawali berkumpul di depan Gedung DPR pukul 09.30-12.00 WIB. Kemudian akan long march bergerak ke Stadion GBK.

"Membantah simpang siur berita yang menyebutkan Stadion GBK tidak bisa dipakai perayaan Hari Buruh, saya pastikan May Day Fiesta akan memakai Stadion GBK," jelasnya.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengaku akan menyuarakan 17 tuntutan dalam perayaan May Day di Stadion GBK.

"May Day adalah perayaan kegembiraan bagi buruh. Tidak seperti seseram yang dibayangkan," katanya.

Iqbal memastikan May Day Fiesta akan banyak diisi hiburan. Band Jamrud dan Govinda menjadi salah satu pengisi acaranya.   

Infografis Tuntutan Buruh di Revisi Aturan Baru JHT
Infografis Tuntutan Buruh di Revisi Aturan Baru JHT (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya