Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menilai ada hal penting guna mencapai tujuan Indonesia sebagai negara maju. Syaratnya ekonomi harus merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Kunci Indonesia maju adalah ekonomi yang merata," katanya mengutip Instagram @erickthohir, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga
Tak Mau Paksa Memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Erick Thohir Ingin Jaga Karier Ivar Jenner dan Justin Hubner
Erick Thohir Respons Keluhan STY, Guardiola Salahkan Diri Sendiri Usai City Dihajar MU
Erick Thohir Ungkap Target Timnas Indonesia di Grup B Piala AFF 2024 Meleset, Shin Tae-yong Diminta untuk Kalahkan Filipina
Luasnya wilayah indonesia dinilai juga membuka peluang-peluang bagi pertumbuhan ekonomi. Bahkan, disinyalir akan ada beberapa yang mrnjadi penopang pertumbuhan.
Advertisement
Informasi, menurut catatan, pertumbuhan ekonomi disebut-sebut sudah mulai merata. Tak hanya berpusat di pulau Jawa.
"Dari 17 ribu pulau, banyak yang berpotensi mendongkrak ekonomi negara," kata Erick.
Dengan adanya misi dan potensi itu, Erick tidak diam. Ia menegaskan tengah mengerahkan perusahaan pelat merah untuk turut andil.
Khususnya dalam membangun dan mendorong ekonomi di daerah-daerah. Sebagaimana kerap disampaikan Erick, BUMN memegang hampir sepertiga kekuatan ekonomi tanag air.
"Kami menggerakkan BUMN untuk memajukan ekonomi masyarakat di pelosok Indonesia," tandasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Hadir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak. Meski, harga internasional tengah mengalami kenaikan.
Erick menyebut, alih-alih menaikkan harga BBM pemerintah memilih mengguyur lebih banyak subsidi sektor energi ini. Selain BBM tarif listrik juga diisukan mengalami kenaikan.
Dengan keputusan mengucurkan subsidi tadi kata Erick, itu jadi bukti kehadiran pemerintah di tengah-tengah butuhnya masyarakat.
"Pemerintah hadir ketika rakyat susah sekarang harga BBM sedang tinggi di dunia negara lain Rp 50.000 - 60.000 nah tentu di Indonesia kan pasti kalau melihat itu harus ada kenaikan, tetapi pemerintah memilih tidak menaikkan, memberikan subsidi yang sangat besar," kata dia dalam keterangannya, ditulis Minggu (22/5/2022).
Informasi, beberapa waktu lalu kenaikan harga BBM, listrik, dan gas LPG diisukan akan terjadi. Ini merupakan imbas dari tingginya harga bahan bakar internasional. Sehingga dipandang perlu dilakukan penyesuaian harga di dalam negeri.
Erick memastikan, kali ini, bahan bakar penugasan pemerintah, yakni Pertalite tak akan mengalami kenaikan. Ia menyebut ini sebagai implementasi arahan Presiden Joko Widodo.
"Karena itu pertalite dan lain-lainnya kita tidak naikan tetapi tentu BBM seperti pertamax yang untuk orang mampu tidak boleh disubsidi," katanya.
Advertisement
Guyur Subsidi
Pada kesempatan itu, Erick mengungkap upaya keputusan mengguyur subsidi sektor energi ini tak serta merta karena dirinya saja. Namun, ada peran kolaborasi tiga kementerian.
"Ini kerja keras tentu Kementerian ESDM kementerian keuangan, kami dari Keementerian BUMN, Pertamina, PLN untuk memastikan tadi arahan bapak Presiden harus dilaksanakan," paparnya.
Ia lagi-lagi menegaskan, langkah ini sebagai bukti hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
"Nah ini sebagai tanggung jawab dari pada pemerintah yang memastikan hadir pada saat rakyat butuh," tukasnya.