Jadi The Next Bali, Komisaris BCA Ajak Investor Kembangkan Pariwisata Gunungkidul

Bersama BCA, Cyrillus meluncurkan buku berjudul Gunungkidul The Next Bali sebagai salah satu upayanya mendorong kebangkitan Gunungkidul menjadi destinasi wisata pilihan domestik dan mancanegara.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Agu 2022, 14:33 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 14:33 WIB
Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo saat hadir dalam acara pembukaan buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta pada Jumat (19/8/2022).
Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo saat hadir dalam acara pembukaan buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta pada Jumat (19/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo mengajak para investor untuk mengambil peluang investasi di kawasan wisata Gunungkidul, Yogyakarta. 

Hal ini diungkapkan karena ia melihat akan besarnya potensi dari keindahan dan keunikan situs-situs wisata di Gunungkidul. Terdapat lebih dari 50 pantai besar dan Taman Bumi (geopark) yang menjadi bagian dari 165 UNESCO Geopark Network.

Beberapa geopark tersebut adalah Goa Jomblang, Goa Pindul, hingga Air Terjun Sri Gethuk. 

"Persaingannya masih kecil dan potensi pengusaha  masih sangat besar. Besar kemungkinan dalam 10 sampai 25 tahun mendatang Gunungkidul jadi keren,” jelas Cyrillus kepada wartawan ditulis pada Sabtu  (20/8/2022). 

“Saya percaya, Gunungkidul bukan hanya The Next Bali, tapi juga The Next Nusa Dua. Ini waktunya investor untuk hadir di Gunungkidul,” lanjutnya. 

Bersama BCA, Cyrillus meluncurkan buku berjudul Gunungkidul The Next Bali sebagai salah satu upayanya mendorong kebangkitan Gunungkidul menjadi destinasi wisata pilihan domestik dan mancanegara, juga menarik perhatian pemerintah untuk pengembangan lebih lanjut. 

Saat meluncurkan buku tersebut, Cyrillus menceritakan awal ketertarikannya pada Gunungkidul saat pertama kali mengunjungi kawasan jalan Panggang yang berliku-liku. 

Jalan tersebut mengingatkannya pada jalan tol 17 Mile-Drive di sekitar San Fransisco, California, Amerika Serikat yang menurutnya, memiliki kondisi geografis yang serupa dengan Panggang. 

“Dari situ saya melihat, ternyata, Panggang pun tidak kalah bagus dibandingkan dengan 17 Mile-Drive,” bebenya.

Tak hanya melalui tulisan buku, minat Cyrillus dalam membantu mengembangkan wisata di Gunungkidul direalisasikannya dengan ikut berkontribusi membangun hotel di sana, yang tanpa ragu, dilaksanakannya. 

“Saya tidak berpikir panjang lagi, saya ikut (bangun hotel di Gunungkidul),” jelasnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BCA Luncurkan Buku GunungKidul The Next Bali

Launching buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta Jumat (19/8/2022).
Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo (kedua dari kiri), Bupati Gunung Kidul Sunaryanta (tengah), EVP CSR BCA Inge Setiawati (kiri), EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra (kanan) dan salah satu penulis buku Sapto Rachmadi dalam launching buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta Jumat (19/8/2022).

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu institusi yang berperan besar dalam kebangkitan pariwisata di Gunungkidul, Yogyakarta. Salah satu obyek wisata di Gunungkidul yang BCA bantu perkenalkan ke masyarakat luas adalah Gua Pindul pada medio 2013.

Langkah tersebut tak terhenti, Terbaru, Buku Gunungkidul The Next Bali menjadi salah satu upaya BCA untuk mencorong Gunungkidul sebagai pilihan destinasi wisata yang populer seperti Bali. 

“Gunungkidul adalah masterplan yang hidup, yaitu tempat pembelajaran yang komprehensif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan destinasi pariwisata lokal, mulai dari nol hingga dikenal luas oleh wisatawan lokal dan mancanegara," jelas Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, di Pendopo Taman Budaya Gunungkidul, Yogyakarta pada Jumat (19/08/2022).

"Warisan itu ada dalam buku ini, dan saya sangat berbangga karena BCA menjadi salah satu pelaku sejarah yang dominan di balik pariwisata Gunungkidul ini,” tambah dia. 

Cyrillus, yang juga merupakan salah satu penulis buku, mengatakan babwa potensi pariwisata di Indonesia yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer.

Menurutnya, dengan kebangkitan Gunungkidul sebagai destinasi baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi tersebut.

“Kenapa (buku ini) saya tulis? karena pemerintah pusat belum menunjukkan (Gunungkidul) sebagai The Next Bali. Yang ditunjukkan hanya Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Toba. (Sedangkan) Gunungkidul tidak pernah dibicarakan,” ungkap Cyrillus.

Gunungkidul sangat mungkin akan terus berkembang pesat mengingat masih banyak destinasi pariwisata yang bisa dikembangkan, pungkasnya.

Dia menambahkan, diperlukan pendekatan yang lebih strategis untuk menjaga kesinambungan dan keberlanjutan pengembangan pariwisata tersebut, misalnya melalui penetapan Gunungkidul sebagai The Next Bali.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Dimulai dari Gua Pindul

Komisaris PT BCA Tbk Cyrillus Harinowo, bersama Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati dan Bupati Gunungkidul dalam acara peluncuran buku Gunungkidul: The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Wonosari, Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).
Komisaris PT BCA Tbk Cyrillus Harinowo, bersama Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati dan Bupati Gunungkidul dalam acara peluncuran buku Gunungkidul: The Next Bali di Pendopo Taman Budaya Wonosari, Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).

EVP CSR BCA Inge Setiawati mengatakan, kebangkitan pariwisata di Gunungkidul dimulai dari destinasi wisata Gua Pindul.

Situs wisata alam tersebut sekaligus juga menjadi desa wisata pertama yang dikembangkan BCA dan menjadi referensi dalam mengembangkan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia.

Desa-desa wisata sebagai desa binaan BCA merupakan implementasi dari komitmen BCA dalam mengembangkan bisnis di lingkungan komunitas, desa, maupun daerah. Hal ini dilakukan demi mendorong terciptanya pusat ekonomi baru, meningkatkan pendapatan daerah, memperluas lapangan pekerjaan, dan memberikan nilai tambah untuk ekonomi masyarakat lokal.

Inge menambahkan, pihaknya menyadari pariwisata merupakan salah satu sektor penting dan strategis dalam peningkatan devisa negara. Membangun Indonesia salah satunya adalah dengan memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata lokal menjadi destinasi kelas dunia.

Desa dengan berbagai kekayaan alam, kearifan lokal, dan keragaman budayanya diyakini mampu berperan sentral dalam rangka memperkuat jati diri bangsa, membangun ketahanan pangan, konservasi lingkungan, sekaligus menancapkan fondasi kesejahtaraan dan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan.

“BCA komit untuk terus mengembangkan pariwisata lokal, menjelajahi desa-desa dengan ragam potensinya untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami ingin terus menemukan dan mengembangkan the next Bali, demi kedaulatan Indonesia di usianya yang ke-77 tahun ini,” tutur Inge.

“Saya atas nama pemerintah, sekaligus masyarakat Gunungkidul mengucapkan banyak terima kasih kepada BCA yang sudah ikut serta (mengembangkan Gunungkidul),” ucap Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Donasi Sumur Bor

Hadir dalam acara peluncuran buku Gunungkidul The Next Bali, yakni Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, EVP CSR BCA Inge Setiawati, EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra, Kepala BCA KCU Yogyakarta Anggardini Swadari, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta, Direktur Utama PDAM Gunungkidul Toto Sugiharto, dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Arif Aldian.

Salah satu kontribusi BCA ini diimplementasikan dengan memberikan donasi sumur bor kepada PDAM Tirta Handayani Gunungkidul tepatnya di Desa Logandeng. Sumur bor ini akan menjadi penyuplai air bersih selama 24 jam bagi warga di Desa Logandeng.

Sebelumnya, aliran air di desa ini terbilang memprihatinkan karena air hanya mengalir pada malam hari dan debit air kecil. BCA berharap melalui adanya penambahan sarana ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga akan air bersih.

Disebutkan dalam buku Gunungkidul The Next Bali, destinasi ini memiliki ragam kekayaan pariwisata yang unik.

Gunungkidul memiliki 50 pantai yang setiap pantainya memiliki keunikan masing-masing, baik dari sisi kontur perbukitan, lapisan karang, hingga hamparan pasir.

50 pantai tersebut layak untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata umum, resot, pantai pribadi.

Selain itu, Gunungkidul dikenal juga dengan destinasi gua-gua yang indah, termasuk 13 Taman Bumi (geopark) yang menjadi bagian dari 165 UNESCO Geopark Network. Gua Pindul merupakan destinasi wisata pertama yang dikembangkan, menyusul destinasi-destinasi lain seperti Pantai Kesirat, Pantai Sundak, Air Terjun Sri Gethuk, Goa Jomblang, Puncak Segoro, South Shore Beach Club, HeHa Sky View, HeHa Ocean View, Obelix Hills, Drini Hills Diamond Villa, dan Hotel Radika Paradise. 

Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya