Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengapresiasi rencana Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang akan mengaliri listrik bagi 56 Desa di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun 2022 ini.
Namun diharapkan program tersebut dapat ditingkatkan jumlahnya sehingga listrik juga bisa dinikmati oleh masyarakat yang bermukim di 71 Desa, daerah Ketungau, perbatasan Malaysia-Indonesia.
Advertisement
"Tolong listriki juga Desa-desa di daerah Ketungau, jangan sampai saudara-saudara kita yang tinggal di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia itu, merasa tidak diperhatikan, Hingga saat ini mayoritas Desa disana masih belum teraliri listrik," ujar Lasarus kepada wartawan, Jumat (26/8/2022)
Lebih lanjut, legislator daerah pemilihan Kalbar II itu. Mengatakan, sebelumnya terkait permohonan pengaliran listrik di daerah Ketungau yang terdiri atas Kecamatan Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, dan Ketungau Hulu. Telah disampaikannya kepada Pemerintah pusat melalui Kementerian/Lembaga terkait dan PT. PLN (Persero).
"Karena memang sejauh ini, masalah listrik masih tergolong seperti barang mewah bagi masyarakat Ketungau khususnya. Untuk itu Pemerintah melalui PLN, harus segera mempercepat pembangunan dan perluasan jaringan listrik disana," pintanya.
Sebelumnya, Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) PLN Kalbar, menyatakan sepanjang tahun 2022 ini, PLN akan mengalirkan listrik ke 56 Desa di Kalbar, dengan total anggaran lebih kurang Rp. 197 Milyar.
"Ditahun ini kami akan melistriki 37 desa/dusun baru yang sebelumnya belum berlistrik, dan 19 desa/dusun lama yang perlu dilakukan perluasan jaringan sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati listrik dari PLN," ungkap Manager UP2K PLN Kalbar, Dasrulsyah.
Utang PLN Turun jadi Rp 417 Triliun pada Juni 2022
PT PLN (Persero) terus mendorong efisiensi dan transformasi bisnis menghadapi tantangan global, salah satunya dengan menekan utang perusahaan.
Dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (Capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN.
Dari sisi pengelolaan utang, PLN mampu menurunkan utang dari Rp 451 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 417 triliun pada Juni 2022. PLN memprediksi bisa mengurangi beban utang Rp 5 triliun per tahun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengusung transformasi dan efisiensi sehingga operasional BUMN tetap kuat meski dihantam pandemi dan krisis energi. Salah satu BUMN yang telah menunjukkan capaian transformasi adalah PLN.
Erick menilai, PLN menjadi salah satu contoh BUMN yang sukses melaksanakan efisiensi dan transformasi. Erick mengatakan PLN mampu mengurangi utang, bahkan saat pandemi.
"Ini menunjukan bahwa PLN sehat dan kita dorong untuk terus sehat sehingga bisa menjalankan tugasnya sebagai BUMN dan untuk masyarakat," ujar Erick Thohir.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan efisiensi yang dilakukan menjadi daya tahan bagi PLN untuk menghadapi segala tantangan, salah satunya tantangan penurunan demand. Meskipun dalam kondisi demand menurun dalam dua tahun terakhir, PLN tetap membukukan laporan keuangan yang positif.
"Pak Erick sudah memberi arahan ke PLN untuk efisiensi dan inovasi. Oleh karena itu, kita pertama harus mengurangi cost. Kita lakukan transformasi digital, kita bongkar bisnis proses kita. Kita sederhanakan agar kita bisa lebih cepat dan trengginas," ujar Darmawan.
Advertisement