Fakta-fakta Buruh Bakal Demo BBM Naik, Ini Lokasi Hingga Alasan Penolakan

Buruh mengumumkan akan menggelar demo terkait kenaikan harga BBM pada Selasa besok (6/9/2022). Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Sep 2022, 11:24 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 11:24 WIB
Detik-Detik Kenaikan Harga BBM Bersubsidi di SPBU
Antrean kendaraan sesaat jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di SPBU Kawasan Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh mengumumkan akan menggelar demo BBM Naik pada Selasa 6 September 2022.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh mengumumkan akan menggelar demo BBM Naik pada Selasa 6 September 2022 mendatang. Kabar tersebut disampaikan Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal.

Disebutkan, aksi demo BBM naik akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian AIrlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

Seperti diketahui, pada Sabtu 3 September 2022 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM.

Harga BBM subsidi jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.

Berikut adalah fakta-fakta terkait demo BBM naik yang akan digelar Partai Buruh dan organisasi Serikat Buruh dihimpun Liputan6.com:

Demo bakal digelar Selasa Besok 6 September di Jakarta dan Gedung DPR

Said Iqbal mengungkapkan kekhawatiran naiknya hrga BBM dapat memicu kenaikan ongkos energi industri. Hal itu bisa memicu terjadinya ledakan PHK.

Oleh karena itu, Partai Buruh dan Serikat Buruh akan melakukan aksi puluhan ribu buruh pada tanggal 6 September 2022.

Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian AIrlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR dan komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," ujar Said Iqbal, dikutip Senin (5/9/2022). 

Demo BBM Naik Juga Bakal Digelar di Wilayah Lainnya

Antrean Kendaraan Jelang Pemberlakuan Kenaikan BBM di SPBU Cinere
Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Tak hanya di Jakarta, aksi demo BBM naik juga serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisir oleh Partai Buruh dan KSPI. Antara lain akan dilakukan di Bandung, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Pelanbaru. Bengkulu, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak.

Aksi juga akan dilakukan di Makassar, Gorontalo. Sulawesi Utara, serta dilakukan di Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, dan Jayapura.

"Bilamana aksi 6 September tidak didengar pemerintah dan DPR, maka Partai Buruh dan KSPI akan mengorganisir aksi lanjut dengan mengusung isu tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law, dan naikkan upah tahun 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen," ujar Said Iqbal.

Alasan Buruh Tolak Harga BBM Naik

FOTO: Antrean Kendaraan Jelang Kenaikan Harga Pertamax
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan MT Haryono, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Harga BBM jenis Pertamax naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 mulai 1 April 2022 pukul 00.00. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan tersebut.

Pertama, kenaikan BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen. Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen.

"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," kata Said Iqbal dalam keterangan resminya kepada Liputan6.com, Sabtu (3/9/2022).

Disamping itu, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir. Bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.

"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi," tegasnya.

Alasan kedua, buruh menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

Terkait dengan bantuan subsidi upah sebesar Rp 150 ribu rupiah selama 4 bulan kepada buruh, menurut Said Iqbal ini hanya "gula-gula saja" agar buruh tidak protes. Tidak mungkin uang Rp 150 ribu akan menutupi kenaikan harga akibat inflasi yang meroket.

"Terlebih kenaikan ini dilakukan di tengah negara lain menurunkan harga BBM. Seperti di Malaysia, dengan Ron yang lebih tinggi dari pertalite, harganya jauh lebih murah," jelasnya.

Pihak buruh juga mengkhawatirkan, dengan naiknya BBM maka ongkos energi industri akan meningkat. Hal itu bisa memicu terjadinya ledakan PHK. Oleh karena itu, Partai Buruh dan Serikat Buruh akan melakukan aksi puluhan ribu buruh pada tanggal 6 September 2022, di Jakarta.

Aksi akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR an Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," ujarnya.

Ada Demo BBM Naik di DPR dan Istana, Polisi: Rekayasa Lalu Lintas Situasional

Patung Kuda
Sebuah poster diletakkan pada kawat berduri yang menjadi barikade saat aksi demo mahasiswa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (4/11/2022). Mereka menyampaikan tuntutannya terkait kenaikan minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Wilayah Jakarta Pusat, Kompol Purwanta mengatakan, ada sembilan titik konsentrasi yang bakal didatangi massa pengunjuk rasa menolak kenaikan BBM hari ini, di antaranya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan Gedung DPR/MPR.

"Ada 9 titik demo atau konsentrasi massa. Pengunjuk rasa dari 19 elemen," kata dia saat dihubungi, Senin (5/9/2022).

Purwanta menerangkan, rekayasa arus lalu lintas telah disiapkan di sekitar titik lokasi demo. Namun pemberlakuan rekayasa lalu lintas bersifat situasional tergantung dari jumlah massa dan ruas jalan yang akan dipakai pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya.

"Pokoknya lihat situasi di lapangan aja ya, intinya tentatif dan pengendalian lebih soft aja," ujar dia.

Purwanta mengatakan, informasi mengenai penutupan maupun rekayasa lalu lintas akan disampaikan lebih lanjut. Saat ini, situasi masih terpantau kondusif.

"Perkembangan nanti saling nyusul aja nanti kalau ada perkembangan," ujar dia.

Seperti dilihat dalam selebaran yang beredar, Gerakan Pemuda Islam (GPI) mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM.

"Instruksi aksi tolak kenaikan BBM. Senin 5 September 2022 pukul 15.00 sampai selesai," seperti dikutip dalam poster.

Tak hanya GPI, massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga akan menggelar aksi demo tolak kenaikan BBM di kawasan Istana, Jakarta Pusat, hari ini.

Infografis Ragam Tanggapan Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya