Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 44 persen orang dewasa di Amerika Serikat yakin bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjadi miliarder, sebagian besar didorong oleh investasi spekulatif seperti cryptocurrency.
Hal itu diungkapkan dalam survei Harris Poll Americans and Billionaires Survey baru-baru ini.
Baca Juga
"Ini bukan hanya berinvestasi di IRA (rekening pensiun individu)," kata Freddie Rappina, pemilik Opta Financial di Tampa, Florida dikutip dari CNBC, Rabu (14/9/2022).
Advertisement
"Orang ingin mencapai status kekayaan yang lebih tinggi, dan cara melakukannya adalah dengan menggunakan investasi untuk membangun aset dan menghasilkan pendapatan," tambah Rappina.
Namun dia memperingatkan, "Investasi tidak membuat Anda kaya; pendapatan membuat Anda kaya."
Di saat yang sama, banyak orang di AS juga memiliki hubungan antara cinta-benci dengan kekayaan, ungkap survei tersebut.
Laporan Harris menemukan, enam dari 10 orang dewasa di AS ingin menjadi miliarder suatu hari nanti.
Sementara itu, 40 persen mengungkapkan tidak menyukai figur miliarder. Banyak juga yang mengatakan bahwa miliarder memiliki tanggung jawab untuk masyarakat yang lebih baik tetapi tidak memberikan cukup kontribusi.
Temuan survei Harris Poll juga mengungkapkan bahwa 66 persen orang dewasa melihat ketidaksetaraan kekayaan sebagai masalah nasional yang serius, dan hampir separuh orang Amerika, atau 47 persen, percaya bahwa harus ada batasan untuk akumulasi kekayaan.
Dari mereka yang disurvei, 24 persen mengatakan kekayaan pribadi harus dibatasi kurang dari USD 1 miliar, sementara 20 persen mengatakan harus dibatasi antara USD 1 miliar dan USD 10 miliar.
Ada sekitar 200 orang di AS yang saat ini memiliki kekayaan lebih dari $10 miliar, menurut
Peringkat tahunan orang terkaya versi Forbes mencatat, kini ada ekitar 200 orang di AS yang saat ini yang mengantongi kekayaan lebih dari USD 10 miliar.
Di antara lima besar miliarder itu adalah Jeff Bezos, Warren Buffett, Bill Gates dan Elon Musk, yang kekayaannya bahkan bernilai lebih dari USD 100 miliar.
Cerita Pria AS Rasakan Jadi Miliarder Semalam, Masuk Daftar Orang Terkaya ke-25 di Dunia
Banyak yang bermimpi menjadi seorang miliarder, tetapi tidak semua orang berhasil menjadi orang kaya. Namun, seorang pria asal AS mungkin tidak pernah bermimpi menjadi miliarder.
Nyatanya, dia sempat merasakan jadi miliarder meski hanya dalam beberapa jam. Itu terjadi ketika suatu hari masuk uang berjumlah miliaran dalam rekeningnya.
Ayah dari dua orang anak asal Louisiana ini, terkejut ketika mendapatkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa ada uang masuk senilai US 50 miliar ke akunnya.
Dia terkejut karena tidak tahu dari mana asal uang tersebut. Dia yang tak pelak bingung langsung mengecek rekening korannya untuk memastikan bahwa notifikasi itu benar. Kemudian memutuskan menelepon bank dan melaporkan masalah yang terjadi.
Melansir laman Timesnow, Rabu (9/7/2022), dengan masuknya saldo bank tersebut, pria bernama Darren ini tercatat 10 kali lebih kaya dari pemilik Virgin Group, Richard Branson.
Saat mengkonfirmasi keberadaan sejumlah uang di rekening banknya, Darren menjadi takut. Dia berfikir akan menyuruh orang masuk ke rumah dan memeriksa.
Setelah itu, ia segera menelepon bank untuk menginformasikan kepada mereka terkait kejadian tersebut.
Sebelumnya Darren yang bekerja sebagai petugas penegak hukum di Departemen Keamanan Publik Louisiana, mengatakan kepada pihak bank bahwa ia tidak mendapatkan uang atau memberikan uang tersebut pada siapa pun. Akibatnya, rekening banknya dibekukan selama tiga hari dan uangnya kemudian didebit.
Daily Star mengatakan bahwa Darren menjadi orang terkaya ke-25 di dunia selama beberapa jam dengan masuknya sejumlah uang tersebut.
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda punya miliaran di rekening bank Anda suatu pagi yang cerah seperti Darren?
Advertisement
Para Miliarder di Vietnam Ramai-ramai Tolak Terima Gaji
Meski memegang jabatan sebagai pimpinan perusahaan besar dengan pendapatan melebihi miliaran dolar, beberapa miliarder yang memimpin perusahaan di Vietnam mengungkapkan memilih untuk tidak menerima gaji.
Dilansir dari laman VN Express, Selasa (6/9/2022) laporan keuangan audit semi-tahunan Vingroup Company JSC mengungkapkan, perusahaan telah menghabiskan dana lebih dari USD 1,02 juta sebagai remunerasi untuk pejabat tingginya, termasuk dewan direksi (BOD), direktur umum dan anggota manajemen lainnya.
Namun, Ketua Vingroup Pham Nhat Vuong dan beberapa anggota Direksi lainnya tidak menerima gaji.
Laporan itu menambahkan bahwa Vuong, miliarder terkaya di Vietnam, juga tidak menerima gaji pada paruh pertama tahun 2021.
Menurut majalah Forbes, Vuong saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 5 miliar atau setara Rp 74,5 triliun.
Pada kuartal pertama tahun ini, total pendapatan bersih konsolidasi Vingroup mencapai lebih dari VND 31.600 miliar atau Rp 20 miliar, turun hampir setengahnya dibandingkan periode yang sama terutama karena proyek real estat yang sedang dibangun.
Sementara itu, bisnis Vingroup lainnya masih mencatat pemulihan dan pertumbuhan yang baik termasuk di sektor perhotelan dan hiburan dengan peningkatan 80 persen.
Adapun pertumbuhan pendapatan bisnis Vingroup di bidang kesehatan dan pendidikan yang masing-masing 43,6 persen dan 14 persen.
Mirip dengan Vuong, miliarder juga ada miliarder Vietnam lainnya yang tidak menerima gaji.
Laporan raksasa baja Vietnam, Hoa Phat Group (HPG) mengatakan bahwa pimpinannya yakni Tran Dinh Long dan anggota Direksi tidak menerima gaji pada semester pertama tahun 2022.
Pada periode yang sama tahun lalu, pengeluaran untuk anggota Direksi melebihi VND 17 miliar atau Rp 10,7 miliar.
Pembayaran gaji dan bonus kepada para pemimpin Hoa Phat dalam enam bulan pertama telah menurun tajam, menjadi sekitar VND 5 miliar, sama dengan seperempat dari periode yang sama.