Liputan6.com, Bandung Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, memberikan bocoran soal isu pemindahan ibu kota Jawa Barat dari Bandung ke tempat lain.
Dari hasil perbincangannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut ingin ibu kota Jawa Barat nantinya dipindahkan ke Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Baca Juga
Sebagai catatan, Tegalluar sendiri merupakan titik akhir jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), yang memiliki satu stasiun untuk pengoperasian kereta feeder dari Padalarang dan satu depo untuk tempat parkir rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) tersebut.
Advertisement
"Dengan adanya rencana Pemkab (Bandung), PE (Jawa Barat), bahkan pak Gubernur menyampaikan, menjadi satu opsi yang besar kemungkinannya untuk ibu kota provinsi Jawa Barat itu di sini (Tegalluar). Tinggal mendorong secara politik," ungkapnya di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
"Kan ada tiga opsi tuh, Walini, Kertajati, sama sini. Tadi bocoran dari pak Gubernur sini paling besar peluangnya," ujar Dwiyana.
Lebih lanjut, Dwiyana turut memaparkan rencana pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kelak akan menghubungkan Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang, untuk tersambung ke titik akhir di Stasiun Tegalluar dengan menggunakan kereta feeder.
Proyek ini ditargetkan selesai pada Juni 2023, untuk kemudian dioperasionalkan secara komersial kepada penumpang sebulan setelahnya, Juli 2023.
"Sesuai arahan Presiden (Jokowi) tadi ya pokoknya Juni (2023) selesai, Juli nanti kita COD, bagaimana kita bisa mengoperasikan KA cepat komersial. Saat ini obstacle aja, tapi saya yakin dengan dukungan semua pihak perlambatan ini bisa diselesaikan Juni 2023," tuturnya.
Jokowi Tinjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Progres Capai 88,8 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Dalam kunjungan Jokowi tersebut, turut hadir sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Pada kesempatan itu, Jokowi mendapat laporan dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), bahwa progres keseluruhan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini mencapai hampir 90 persen.
"Saya tadi mendapatkan keterangan, bahwa progresnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8 persen, secara keseluruhan," ujar Jokowi di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Adapun menurut data yang diberikan KCIC, progres konstruksi untuk proyek KCJB sekarang berada di angka 78,80 persen, dengan progres investasi sebesar 89,33 persen.
Â
Advertisement
Tingkatkan Mobilitas Barang
Lebih lanjut, Jokowi berharap kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung kelak bisa meningkatkan mobilitas barang dan orang, untuk kemudian memberikan efek pengganda (multiplier effect) pada sektor lainnya.
"Daya saing juga makin kuat. Kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, (Kota) Bandung ada, di Kabupaten Bandung juga terjadi," ungkapnya.
Tak hanya dalam negeri, RI 1 pun percaya kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga bakal semakin membuka konektivitas antara Indonesia dengan negara lain di kawasan Asean.
"Ini memang kereta api cepat pertama di kawasan Asean. Dan, kita mengharapkan nanti terjadi konektivitas antar negara, entah disambungkan dengan pelabuhan, airport, atau nanti dengan kereta cepat seperti ini," tutur Jokowi.