Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berkomitmen untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Megaproyek ini disebut akan mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang.
Untuk diketahui, KAI berperan sebagai pemimpin konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia. Dimana, gabungan BUMN ini juga sebagai bagian dari konsorsium PT Kereta Cepat Indonesi-China (KCIC).
Baca Juga
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI bersama KCIC dan seluruh stakeholder akan berupaya sebaik mungkin dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Saat ini, progres pembangunan KCJB secara keseluruhan mencapai 88,8 persen dimana diharapkan operasionalnya dapat dilakukan pada Juni 2023.
Advertisement
“Hadirnya Kereta Cepat Jakarta Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga menghadirkan serta meningkatkan perekonomian di wilayah yang dilalui,” ujar Didiek dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).
Didiek mengatakan, dalam setiap prosesnya, KAI akan selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tujuannya untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung serta dapat dipertanggungjawabkan.
KAI juga akan selalu bersikap transparan terhadap seluruh aspek dalam pembangunan KCJB sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal keterbukaan informasi, KAI sudah terbukti sebagai badan publik yang profesional dan terbuka dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemohon informasi. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan Badan Publik Informatif kepada KAI pada tahun 2020 dan 2021 oleh Wakil Presiden RI.
Dalam hal penyelesaian proyek, KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung agar operasional dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas amanah dan dukungan yang diberikan.
“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” tegas Didiek.
Kesiapan Sarana
Di sisi lain, untuk kesiapan sarana, saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak tiga rangkaian. Yakni dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train. Adapun total keseluruhan mencapai 12 rangkaian ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Sedangkan untuk kesiapan prasarana, saat ini sedang dikerjakan pemasangan rel kereta api dari arah Bandung menuju Jakarta. Kemudian ada juga penyelesaian pemasangan girder box atau gelagar hingga pembangunan subgrade. Overhead Catenary System (OCS) atau peralatan listrik aliran atas juga sudah mulai terpasang.
"KAI juga tengah menyelesaikan LRT Jabodebek yang nantinya akan terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung di kawasan Halim Perdanakusuma. Selanjutnya LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti Commuter Line dan bus," ujar dia.
Selain itu, KAI juga sedang menyiapkan KA Feeder beserta ruang tunggunya yang akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung. Layanan ini disediakan untuk memudahkan pelanggan Kereta Api Cepat yang ingin melanjutkan perjalanan ke wilayah Cimahi maupun pusat Kota Bandung.
“Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dalam rangka menghadirkan transportasi modern di Indonesia. Harapannya, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api yang lebih cepat, efisien, nyaman dan ramah lingkungan,” tutup Didiek.
Advertisement
Bangun Akses Jalan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mendukung konektivitas Kereta Cepat Jakarta Bandung, dengan membuka jalan akses baru menuju stasiun.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya bakal membangun jalan akses menuju empat stasiun utama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Dia mencontohkan, pembukaan jalan akses menuju Stasiun Kereta Cepat Tegalluar nantinya akan terintegrasi dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di sisi ujung timur, yakni dengan exit Tol Km 149 A Gedebage dan Gerbang Tol (GT) Cileunyi.
"Nanti kita akan memberikan akses dari tol. Nanti ada exit tol, mungkin kita akan satukan dengan exit Gedebage, nanti akan ada crossing untuk akses ke sini. Juga, buka dari arah Cileunyi, bikin exit ke stasiun ini," jelas Hedy kepada Liputan6.com di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Bangun Jalan Layang
Sementara di sisi ujung Tol Padaleunyi yang mengarah ke Padalarang, pun akan dibuat konektivitas jalan guna mendukung lalu lintas menuju stasiun yang jadi titik akhir pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung di lokasi tersebut.
Dalam hal ini, Kementerian PUPR akan berkoordinasi dengan Kota Baru Parahyangan untuk membangun jalan layang (flyover) baru di kawasan Padalarang.
"Nanti kan kita yang Padalarang akan lakukan upgrading di Stasiun Padalarang. Jangka pendek nanti kita akan lakukan penataan untuk akses ke Stasiun Padalarang dari jalan nasional," kata Hedy.
"Jangka pendeknya kita traffic management sama penataan. Nanti jangka permanennya kita akan kerjasama, kalau memungkinkan dengan Kota Baru Parahyangan, bikin flyover," ujarnya.
Advertisement