Telematika Armada jadi Solusi Kendala di Bisnis Transportasi dan Logistik

Industri Pengolahan, Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan (logistik) membawa kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 14:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 14:15 WIB
Ilustrasi kargo
Bisnis logistik Indonesia masih sering menghadapi banyak kendala. Apa yang harus dilakukan?

Liputan6.com, Jakarta Pada kuartal I/2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai angka 5,01 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Di pemulihan tiga bulan pertama tahun 2022, menurut kontribusi dari lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan atau logistik memberikan pengaruh yang besar dan menjadi salah satu pendorong pemulihan. Angka pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan mencapai 15,79 persen (yoy) dengan distribusi sebesar 4,62 persen.

Kemudian, pada kuartal II/2022 BPS kembali melaporkan bahwa ekonomi Indonesia terus impresif yakni sebesar 5,44 persen meski berada di tengah-tengah tekanan inflasi global serta ancaman resesi.

Data ini menandakan bahwa tren pemulihan ekonomi di Indonesia terus menguat yang mana kinerja perekonomiannya dipengaruhi oleh faktor domestik dan juga global.

Sementara itu dari sisi produksi, Industri Pengolahan, Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan (logistik) membawa kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini.

Tak bisa dipungkiri bahwa industri transportasi dan pergudangan telah menjadi mata rantai dari kegiatan logistik sebagai salah satu sektor yang ikut serta berkontribusi untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Bisnis transportasi dan logistik di Indonesia memang tengah berkembang pesat saat ini. Aktivitas logistik sepanjang semester pertama di tahun ini juga terus mengalami pertumbuhan meski belum dapat dikatakan signifikan.

Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah upaya penanganan Covid-19 yang terus membaik oleh pemerintah serta berbagai indikator yang lainnya.

"Pandemi COVID-19 menyebabkan pengurangan yang signifikan penggunaan armada, yang justru meningkatkan pentingnya pemantauan dan optimalisasi pengendalian setiap perjalanan armada,” kata CEO & Founder TransTRACK.ID Anggia Meisesari dikutip Minggu (23/10/2022).

Akan tetapi, masih terdapat banyak hal yang menjadi kendala pada bisnis transportasi dan logistik dalam melakukan operasional armadanya.

Dimana jumlah kendaraan komersial di Indonesia mencapai angka 62 juta, namun yang terhubung dengan Fleet Management System (FMS) hanya berkisar 2 persen saja dari total keseluruhan kendaraan tersebut.

 

Pengelolaan Armada

Ilustrasi Perusahaan Logistik.
Ilustrasi Perusahaan Logistik.

FMS yang didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengelola suatu armada sangat penting dalam memaksimalkan efisiensi dari kendaraan, memantau waktu service, meningkatkan produktivitas, meningkatkan keselamatan, bahkan hingga konsumsi bahan bakar.

Dalam fungsinya, FMS mencakup berbagai fungsi yakni seperti pemantauan, manajemen supir dan bahan bakar, hingga perawatan kendaraan.Cara kerja FMS mengacu terhadap teknologi yang memungkinkan untuk pertukaran informasi antara armada kendaraan dengan platform pusat.

Dalam sistem ini, memerlukan jaringan GPRS dan GPS, GPS tracker, server, serta perangkat lunak telematika.Fitur-fitur yang terdapat pada FMS sifatnya bervariasi antara satu dengan yang lainnya.Tanpa adanya FMS, manajer armada akan mengalami keterbatasan pengawasan terhadap armada mereka.

Keterbatasan ini berujung menimbulkan berbagai masalah yang muncul diantaranya seperti meningkatnya biaya pemeliharaan dan bahan bakar, pengiriman layanan yang buruk, kemungkinan terjadinya pencurian, penyalahgunaan kendaraan dan kecelakaan yang sering terjadi.

 

Solusi Telematika

Hadirkan Sederet Fitur dan Inovasi Canggih, Siapa e-Commerce yang Paling Unggul?
(c) Shutterstock

Menanggapi permasalahan tersebut, TransTRACK.ID menawarkan solusi telematika armada all-in-one untuk membantu industri logistik mengoptimalkan operasional armada.

Dimana platform TransTRACK.ID akan mengumpulkan dan menganalisis data telemetri real-time seperti geolokasi, tingkat bahan bakar, jarak tempuh, dan peringatan pemeliharaan kendaraan armada.Perangkat lunak ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lebih dari 1.000 perangkat GPS yang ada untuk mendapatkan data kinerja dan perilaku para pengemudi.

Selain itu, TransTRACK.ID juga menawarkan manfaat tambahan berupa jaminan keselamatan bagi para pengemudi dengan menyediakan perlindungan asuransi.

“Tak cuma itu, TransTRACK.ID juga sudah mulai masuk ke logistik dan supply chain integrator. Jadi kami sediakan visibility untuk kontrol supply chain, logistik dari hulu ke Hilir,” sambungnya.

Saat ini, TransTRACK.ID telah ada di 13 kota dan akan menarget hingga di 25 kota pada akhir tahun ini, bahkan hingga ke Malaysia dan Myanmar.

“Dan yang pasti, Misi utama kami adalah membuat jalan Indonesia lebih aman dan lebih efisien bagi pelaku bisnis logistik,”pungkasnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya