Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi RI konsisten berada di atas level 5 persen selama tiga kuartal terakhir. Hal ini didukung oleh sektor properti yang tumbuh positif 3,78 persen pada kuartal I 2022 lalu.
Menariknya, pertumbuhan positif tersebut didukung oleh peningkatan penjualan properti, khususnya dari segmen kelas menengah ke atas. Kondisi ini terjadi dikarenakan perubahan consumer needs di masyarakat.
Baca Juga
Dengan taraf hidup masyarakat yang mulai membaik, PT Jaya Real Property Tbk selaku perusahaan pengembang properti melihat, keinginan masyarakat kini tidak sekadar untuk memiliki rumah sendiri sebagai kebutuhan. Tapi, juga ingin memiliki hunian untuk status simbol sekaligus sebagai kebanggaan.
Advertisement
Wakil Direktur Utama PT Jaya Real Property Tbk Henky Wijaya mengutarakan, saat ini masyarakat menengah ke atas lebih menginginkan hunian di kawasan premium, elit dan private.
Mereka mulai mencari kawasan hunian berkelas dengan fasilitas publik yang lengkap dan akses transpotasi yang mumpuni, mempertimbangkan kualitas lingkungan dan kesehatan.
"Akan tetapi, permintaan akan hunian premium yang meningkat tidak diikuti dengan ketersediaan hunian berkelas tersebut yang ada," kata Henky dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).
Â
Tangkap Peluang
Melihat kondisi ini, PT Jaya Real Property Tbk menangkap peluang tersebut dengan memperluas kota mandiri Bintaro Jaya, melalui penyediaan kawasan pemukiman premium untuk konsumen kelas atas, Dharmawangsa Home Bintaro Jaya.
Henky mengatakan, pihaknya ingin menciptakan klaster premium setara kawasan elit Dharmawangsa Jakarta Selatan yang mengusung konsep lingkungan hijau, tapi dengan harga lebih terjangkau.
"Kami ingin Bintaro Jaya terus berkembang menjadi lebih baik, lebih besar, berkelanjutan, dan memiliki living value untuk meningkatkan kualitas hidup lebih baik. Kami ingin menciptakan Bintaro Jaya sebagai kawasan hunian yang green, vibrant, convience, sekaligus affordable," tuturnya.
Advertisement
Peringatan Kemenkeu ke BUMN, Jangan Ceroboh Investasi Properti
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban, meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih cermat dan berhati-hati dalam berinvestasi di sektor properti agar tidak merugi.
Sebab, pihaknya tak mau jika perusahaan negara selalu mengandalkan Penyertaan Modal Negara (PMN) akibat ceroboh dalam berinvestasi.
"Jadi, saya minta kepada BUMN-BUMN kita, manakala anda masuk ke properti, pastikan bahwa investasi anda tersebut bermanfaat, karena saya sangat menghindari anda datang ke saya meminta PMN," kata Rio dalam acara LMAN Investor Gathering 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/10).
Rio pun menyarankan, berbagai kegiatan investasi yang dilakukan pemerintah maupun perusahaan negara harus mempertimbangkan potensi pasar.
Hal ini bertujuan agar kegiatan investasi yang dilakukan dapat mendatangkan keuntungan bagi negara maupun perusahaan.
"Ini sesuatu nilai tambah manakala instansi pemerintah melakukan transaksi dengan pasar," pungkasnya.