Liputan6.com, Jakarta - Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah menunjuk ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia yang baru.Â
Istana Negara Malaysia mengatakan, upacara pelantikan dan pengambilan sumpah PM Malaysia Anwar Ibrahim akan berlangsung di istana pada pukul 17.00 waktu setempat (pukul 18.00 WIB).
Baca Juga
"Yang Mulia mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak memenangkan segalanya dan yang kalah tidak kehilangan segalanya," demikian pernyataan resmi Istana Negara Malaysia, dikutip dari Malaysia Now, Kamis (24/11/2022).
Advertisement
Anwar Ibrahim dan Ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin telah melewati persaingan ketat setelah pemilihan umum ke-15, ketika tidak ada satu pun koalisi yang memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.
Selama berhari-hari, para pemimpin PH, PN dan Barisan Nasional (BN) menjalankan negosiasi dan pembicaraan dengan fokus pada BN dan 30 anggota parlemennya di tengah pernyataan yang bertentangan dari masing-masing anggota parlemen dan koalisi itu sendiri.
Pada awal November 2022, Anwar Ibrahim telah melakukan pelaporan asetnya, sebagai bagian dari penunjukkan transparansi kandidat pemilihan umum.
Melansir Malay Mail, ketua Pakatan Harapan itu mengantongi aset senilai sekitar 11,2 juta ringgit atau sekitar R 39 miliar. Dari kekayaan bersihnya, Anwar Ibrahim memiliki 828.667 ringgit atau Rp 2,8 miliar dalam bentuk tunai dan investasi.
Harta Anwar Ibrahim lainnya termasuk 4 properti senilai 10,4 juta ringgit (Rp 26,2 miliar) yang mencakup sebuah rumah di wilayah Segambut, dan sebuah Seberang Perai Tengah, Bentong di Pahang, dan Pasar Panjang di Port Dickson.
Sebagai anggota parlemen Parlemen, gaji pokoknya adalah 21.755.69 ringgit atau sekitar Rp 75,7 juta.
Adapun istri dari Anwar Ibrahim yakni Wan Azizah Wan Ismail yang juga melaporkan kekayaannya sebesar 1,4 juta ringgit atau Rp 4,8 miliar, yang mencakup tabungan senilai 1 juta ringgit dan 4 unit kendaraan pribadi.Â
Penunjukan Anwar Ibrahim Jadi PM ke-10 Mengakhiri Kebuntuan Politik Malaysia
Penunjukan Raja Malaysia terhadap Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 negara itu, mengakhiri ketidakpastian politik selama lima hari setelah pemilihan umum pada hari Sabtu 19 November berakhir.
Saat itu, tidak ada satu pun koalisi yang mendapatkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.
Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, pemimpin monarki konstitusional Malaysia, mengungkapkan dia puas bahwa Anwar dan koalisi Pakatan Harapan (PH) telah mendapatkan dukungan yang cukup dari sesama perwakilan terpilih untuk memimpin Malaysia selama lima tahun ke depan.
"Raja memutuskan untuk mengangkat seorang anggota Dewan Rakyat yang menurut pemahamannya dapat mendapat dukungan dari mayoritas anggota Dewan Rakyat sebagai perdana menteri. Setelah melalui pandangan penguasa Melayu lainnya, raja telah memberikan persetujuannya untuk menunjuk DS Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia," kata Istana Negara Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari SCMP.
"Raja mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak menang semua dan yang kalah tidak kalah semua. Oleh karena itu… ulurkan tanganmu satu sama lain dan bersatu sebagai anggota Dewan Rakyat untuk masa depan bangsa kita tercinta."
Pengambilan sumpah akan dilakukan pada pukul 17.00 hari ini.
Advertisement
Profil Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim menjadi salah satu politikus asal Malaysia yang cukup terkenal terutama dalam dunia politik.
Pria kelahiran 10 Agustus 1947 dari Penang, Malaysia. Nama Lengkapnya adalah Datuk Seri Anwar bin Ibrahim.
Anwar Ibrahim telah melaksanakan pendidikannya seperti pada 1960 di mana ia pernah belajar di Maktab Melayu Kuala Kangsar. Ia juga belajar di Universitas Malaya pada 1967.
Dalam dunia perguruan tinggi, Anwar bahkan menjabat sebagai Presiden Kesatuan Bahasa Melayu pada 1968. Anwar juga sempat memimpin protes menentang Perang Vietnam serta demonstrasi mengenai masalah sosial dalam negeri mulai dari kemiskinan, korupsi, dan juga nasib kaum marginal.
Anwar Ibrahim adalah politikus Malaysia dan telah berkarier sudah bertahun-tahun dalam dunia tersebut. Ia pernah menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri Malaysia pada 1993-1998.
Di awal kariernya, Anwar juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia pada 1991-1998.
Deretan Jabatan
Berikut di bawah ini adalah beberapa jabatan yang pernah Anwar Ibrahim pimpin dalam karier politiknya:
1. Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (1983)
2. Menteri Pertanian (1984)
3. Menteri Pendidikan (1986-1991)
4. Menteri Keuangan (1991-1998)
5. Wakil Perdana Menteri (1993-1998)
6. Pemimpin Partai Oposisi
7. Pemimpin Justice Party (kadilan) of Malaysia    Â
Advertisement