88 Persen Orang Indonesia akan Berbelanja saat Ramadan 2023, Terbanyak Para Perempuan Milenial

Lebih dari setengah atau 53 persen masyarakat Indonesia berencana untuk menggunakan THR nya di bulan Ramadan dibanding menabungkannya.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 11 Jan 2023, 16:45 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 16:45 WIB
Jelang Ramadan, Pasar Tanah Abang Ramai
Aktivitas pekerja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, (28/3/2022). Sepekan menjalang bulan suci Ramadan, Pasar Tanah Abang mulai dipadati pembeli yang hendak berbelanja untuk kebutuhan bulan puasa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - The Trade Desk mengungkapkan mayoritas penduduk Indonesia akan membelanjakan uangnya di momen Ramadan 2023 mendatang. Mayoritas dari pelakunya adalah perempuan milenial.

General Manager The Trade Desk Indonesia Purnomo Kristanto mengungkap sebanyak 88 persen orang akan berbelanja. Ini mengacu survei yang dilakukan perusahaan terhadap lebih dari 2.000 orang di Indonesia.

Temuan survei ini diungkapkan pada acara Ramadan Success with The Trade Desk bersama dengan Muslim Pro, Tokopedia dan Vidio. Ini juga menyoroti masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi digital dalam aktivitas sehari-hari mereka, untuk berbelanja, aktivitas spiritual, dan hiburan.

"Riset persiapan belanja daring dimulai lebih awal, perempuan milenial diperkirakan menjadi pembelanja terbesar," ujarnya dalam acara tersebut, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Riset untuk belanja daring masyarakat Indonesia sangat berkaitan dengan waktu menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Berdasarkan data, lebih dari setengah atau 53 persen masyarakat Indonesia berencana untuk menggunakan THR nya di bulan Ramadan dibanding menabungkannya.

Sebagai bagian dari perjalanan belanja mereka, konsumen akan memulai riset untuk belanja daring mereka sebulan sebelum Ramadan Menurut data agregat dari lima situs e-commerce terkemuka di Indonesia. Aktivitas daring seperti ini diperkirakan akan memuncak pada 7-10 hari sebelum Idul Fitri, waktu di mana masyarakat Indonesia umumnya telah menerima THR mereka.

"Karena masyarakat Indonesia menggunakan sebagian besar waktu untuk mempersiapkan pembelanjaan mereka menjelang bulan suci tahun ini, terdapat peluang berarti bagi para brand untuk menjangkau konsumen mereka melalui pesan yang relevan di waktu yang tepat. Pemasar yang ingin terhubung dengan konsumen di mana pun mereka berada sepanjang perjalanan belanja mereka dapat memanfaatkan platform pembelian media berbasis data seperti The Trade Desk untuk menjangkau audiens di seluruh saluran yang berkembang pesat, seperti OTT, streaming musik, aplikasi seluler, dan web," papar Purnomo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perempuan Milenial

Jelang Ramadan, Pasar Tanah Abang Ramai
Calon pembeli memilih baju di Pasar Tanah Abang, Jakarta, (28/3/2022). Sepekan menjalang bulan suci Ramadan, Pasar Tanah Abang mulai dipadati pembeli yang hendak berbelanja untuk kebutuhan bulan puasa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Survei yang sama juga menunjukkan perempuan milenial diperkirakan akan lebih banyak berbelanja dibandingkan masyarakat umum selama bulan Ramadan yang akan datang. Secara khusus, mereka diperkirakan akan lebih banyak berbelanja produk Kosmetik dan Parfum (49 persen), Kesehatan dan Perawatan Pribadi (52 persen), serta Pakaian dan Aksesori (61 persen).

Di sisi lain, lelaki milenial diperkirakan akan lebih banyak berbelanja kebutuhan spiritual dan produk digital, sementara konsumen Gen Z akan lebih banyak berbelanja produk kesehatan dan perawatan pribadi. Serta kosmetik dan parfum, dibandingkan dengan masyarakat umumTeknologi menjadi bagian penting selama Ramadan.

Pandemi telah mendorong masyarakat indonesia untuk menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya. Survei ini menunjukkan bahwa dua dari tiga masyarakat Indonesia melakukan kegiatan keagamaan secara daring, baik melalui aplikasi seluler maupun media daring. Selama bulan suci Ramadan, sebagaimana masyarakat Indonesia meningkatkan kegiatan ibadah, aktivitas keagamaan daring diperkirakan akan meningkat 39 persen, dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.

"Masyarakat Indonesia yang melek digital banyak beralih ke aplikasi dan saluran digital lainnya untuk mendukung aktivitas Ramadan mereka. Jumlah pengguna dan tingkat aktivitas pada saluran dan perangkat digital tumbuh secara signifikan selama Ramadan, memungkinkan para brand untuk terhubung dengan konsumen dan tetap berada pada top of mind dengan cara yang relevan secara budaya," tambah Purnomo.

 

 


Perubahan Konsumsi Media

Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Disamping itu, Purnomo menyampaikan ada temuan lain. Misalnya dengan perubahan rutinitas sehari-hari selama bulan suci, banyak masyarakat Indonesia akan menyesuaikan kebiasaan konsumsi media digital mereka.

Satu dari tiga masyarakat Indonesia berencana untuk mengonsumsi konten streaming video sebagai bentuk hiburan utama sepanjang Ramadan. Aktivitas digital juga akan meningkat selama bulan Ramadan sebagaimana konsumen memulai konsumsi konten streaming video lebih awal (saat sahur) dan kembali mengaksesnya mendekati waktu berbuka puasa (pukul 17.00 dan seterusnya).

"Terkait pilihan konten, masyarakat Indonesia cenderung fokus pada konten religi saat sahur, sedangkan konten yang lebih ringan seperti komedi dan film lebih populer menjelang buka puasa," ujar dia.

Riset ini dilaksanakan oleh YouGov berdasarkan survei terhadap sekitar 2.000 orang dewasa di Indonesia pada November 2022 Seluruh data dikategorisasikan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kelas sosial ekonomi untuk mencerminkan perkiraan populasi Indonesia terkini.

 


Strategi Emtek

Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek menyusun strategi dalam memanfaatkan momen ramadan untuk meningkatkan pengguna Vidio.com. Apalagi momentum ini jadi perhatian pasca adanya analog switch off (ASO) di televisi konvensional.

Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi membeberkan strategi yang diambil grup perusahaan media ini. Kekuatan utama yang diambilnya adalah dengan konsistensi dalam memproduksi konten.

"Kalau untuk strategi sendiri, kalau Vidio dengan adanya Analog switch off, kita lebih ke konsistensi, dari masalah promosi naupun konten strategi. Mungkin kalau promosi, semua orang udah tau Vidio bisa keliatan dimana-mana sekarang, karena kita salah satu impactnya ASO adalah TV Content, jadi user dateng untuk menikmati tv content," bebernya pasca pemaparan hasil riset The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Selain mengandalkan konten televisi dalam ekosistem Emtek, Rizaldi mengungkap kalau serial original dari Vidio.com juga bisa jadi andalan. Bahkan dia sudah menyiapkan 2 judul serial andalan yang akan tayang pada ramadan 2023.

"Kaya di tahun ini ,kita di ramadan udah siapin 2 judul sebenarnya, ada 'Di Bulan Suci Ini' sama 'Sajadah Panjang 2. Nah uniknya adalah Sajadah Panjang ini yang pertama tayangnya bukan di Vidio tapi di kompetitor," kata dia.

"Kita membuktikan bahwa kita berani mengakuisisi konten yang memang sudah besar dan kita akan buat lebih besar lagi tahun ini," urainya.

Dalam mengembangkan serial asli tadi, Emtek mengedepankan perusahaan produksi yang berada dalam ekosistem bisnisnya. Sebut saja ada Screenplay hingga Sinemart.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya