Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kalau Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara perlu menjadi yang terdepan. Misalnya dalam pengembangan minyak makan merah sebagai solusi tingginya harga minyak goreng.
Hal ini disampaikan Erick Thohir dalam momen peringatan hari jadi ke-273 Kabupaten Langkat. Pada momen ini, dia turut didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Baca Juga
Nagita Slavina Dikritik Saltum Saat Dampingi Raffi Ahmad Temui Menteri Lihat Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
"Langkat harus menjadi salah satu percontohan, kabupaten ini menjadi yang terdepan," kata dia mengutip unggahan Instagram @erickthohir, Rabu (18/1/2023).
Advertisement
"Karena itu, pabrik minyak makan merah di Langkat ini menjadi salah satu yang dibuat pertama kali di Indonesia," sambungnya.
Erick Thohir menyampaikan, kalau pabrik minyak makan merah ini bukan dimiliki oleh BUMN nantinya. Meski, pembangunannya dibantu oleh PT Perkebunan Nusantara melalui PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
"Dan inilah sebuah kerja sama dimana pabrik ini tidak dimiliki oleh BUMN, tetapi dimiliki oleh para petani di Langkat di bawah payung koperasi. Itu yang kami dorong," tegasnya.
Beberapa waktu lalu, Erick Thohir juga sempat mengunjungi pabrik minyak makan merah ini. Menurutnya, ini jadi satu tonggak untuk menyediakan minyak goreng yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Â
Lebih Sehat
Menteri BUMN, Erick Thohir, merasa optimis proyek minyak makan merah yang lahir dari upaya mengatasi persoalan minyak makan yang selama ini selalu terjadi, akan bisa menjadi salah satu solusi.
"Minyak makan merah ini juga mengandung Vitamin A dan E, sehingga dapat membantu mengatasi stunting, yaitu gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi," ujar Erick.
"Nah, kawan-kawan media sudah mendengar, makanya tidak harus putih yang menarik, tapi yang agak gelap pun ternyata cukup baik juga," sambungnya.
Jadi Percontohan
Erick Thohir berharap proyek ini bisa berjalan dengan baik, dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk kemudian dikembangkan ke seluruh tanah air.
Jika proyek ini berhasil, maka bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
"Karena kepentingan rakyat yang menjadi tujuan utama kita, yang telah diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraannya," Erick Tohir menuturkan.
Advertisement
Pabrik Minyak Makan Merah Dibangun di Sumut, Jadi Proyek Percontohan Nasional
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bakal jadi proyek percontohan atau pilot project pabrik minyak makan merah yang akan diandalkan sebagai alternatif minyak makan bagi masyarakat luas.
Sebab, 3 pabrik dengan kapasitas 10 ton minyak makan per hari sedang dikerjakan. Masing-masing 1 unit di Kabupaten Deli Serdang, 1 unit di Langkat, dan 1 unit di Asahan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meninjau langsung pabrik minyak makan merah di Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumut, pada Jumat, 6 Januari 2023.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir melihat dari dekat bangunan fisik pabrik yang akan dikelola Koperasi Petani Kelapa Sawit, yang berada di areal Kebun Tanjung Garbus Afdeling VI PTPN II. Berada persis di samping Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pagar Merbau milik PTPN II.
Orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut mendapat penjelasan rinci tentang proses dan prospek minyak makan merah ke masa depan.
Bidang Hilirisasi minyak kelapa sawit, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda R Panjaitan menyebutkan, minyak makan merah bisa bersaing di pasar karena harga jualnya lebih kompetitif.
Tidak hanya itu, minyak makan merah juga memiliki kandungan vitamin lebih tinggi di banding minyak makan konvensional yang dikenal selama ini.
"Hanya saja warnanya tidak sejernih minyak makan biasanya, karena mengandung Vitamin A yang sangat tinggi," jelas Frisda.
Â
Optimistis
Menteri BUMN, Erick Thohir, merasa optimis proyek minyak makan merah yang lahir dari upaya mengatasi persoalan minyak makan yang selama ini selalu terjadi, akan bisa menjadi salah satu solusi.
"Minyak makan merah ini juga mengandung Vitamin A dan E, sehingga dapat membantu mengatasi stunting, yaitu gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi," ujar Erick.
"Nah, kawan-kawan media sudah mendengar, makanya tidak harus putih yang menarik, tapi yang agak gelap pun ternyata cukup baik juga," sambungnya.
Erick Thohir berharap proyek ini bisa berjalan dengan baik, dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk kemudian dikembangkan ke seluruh tanah air.
Jika proyek ini berhasil, maka bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
"Karena kepentingan rakyat yang menjadi tujuan utama kita, yang telah diberi tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraannya," Erick Tohir menuturkan.Â
Advertisement