Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada awal 2023 nilai tukar Rupiah mengalami apresiasi, di mana sampai dengan 27 Januari 2023 menguat 3,89 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir Desember 2022.
"Dari sisi nilai tukar, rupiah mengalami penguatan yang mendukung stabilitas ekonomi," kata Menkeu dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga
Menurutnya, penguatan kurs Rupiah relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia 3,83 persen ( ytd), Filipina 2,30 persen (ytd), dan India 1,46 persen (ytd).
Advertisement
Penguatan tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.
Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan terkait sisi fiskal, APBN 2022 yang merupakan bagian dari serangkaian kebijakan fiskal di masa pandemi Covid-19 telah bekerja keras untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan kinerja APBN yang tetap sehat dan berkelanjutan.
Kinerja positif APBN 2022 terefleksi dari realisasi belanja negara yang sebesarRp3.090,75 triliun atau mampu tumbuh 10,92 persen (yoy).
APBN telah bekerja untuk melindungi daya beli masyarakat dan menopang pemulihan ekonomi melalui dukungan subsidi dan kompensasi, penebalan bantuan sosial, dukungan proyek strategis nasional, penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem, dukungan program JKN, serta layanan publik di daerah.
Ekonomi Pulih
Seiring kuatnya dukungan belanja tersebut, ekonomi dapat pulih dengan cepat dan dunia usaha dapat bangkit lebih kuat, sehingga berdampak positif terhadap pendapatan negara yang mencapai Rp2.626,42 triliun, tumbuh signifikan sebesar 30,58 persen (yoy) dan mencapai 115,90 persen dari target APBN (Perpres No. 98/2022).
Realisasi pendapatan tersebut meliputi realisasi penerimaan perpajakan yang mencapai Rp2.034,54 triliun (114,04 persen dari Perpres No. 98/2022) atau tumbuh sebesar 31,44 persen dari realisasi tahun 2021 dan realisasi PNBP yang mencapai Rp588,34 triliun atau 122,16 persen dari target Perpres No. 98/2022 atau tumbuh sebesar 28,32 persen (yoy).
"Kinerja pendapatan yang optimal tersebut terutama dipengaruhi pemulihan aktivitas ekonomi yang semakin menguat, masih tingginya harga komoditas, serta buah dari reformasi perpajakan," pungkasnya.
Advertisement
Simak Kurs USD Hari Ini 31 Januari 2023, Jual dan Beli Beda Tipis
Kurs USD atau dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada Selasa hari ini, 31 Januari 2023 terpantau masih berada di sekitar Rp 15.000.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Bank Indonesia, Selasa (31/1/2023) kurs jual USD terhadap rupiah hari ini berada di Rp 15.053,90 per USD berbeda tipis dari Rp 15.052,89 di hari sebelumnya.
Sementara kurs beli dipatok Rp 14.904,10.
Kemudian nilai kurs jual Poundsterling Inggris berdiri di Rp 18.635,22 per pound dan kurs beli Rp 18.443,82. Sedangkan nilai jual Euro berada di Rp 16.372,62, dan kus beli sebesar Rp 16.203,74.
Dolar Australia kini memiliki nilai jual sebesar Rp 10.667,19 per AUD dengan kurs beli Rp 10.558,06 per AUD.
Selanjutnya, di kawasan Asia, kurs jual Yen Jepang yang berada di Rp 11.606,71 per 100 Yen dan harga beli Rp 11.488,55 per 100 Yen.
Kurs jual Yuan China kini Rp 2.230,04 untuk jual dan Rp 2.207,46 untuk kurs beli.
Won Korea Selatan kini memiliki kurs jual Rp 12,26 dan kurs beli Rp 12,14 per Won. Kemudian ada kurs jual dolar Hong Kong yang berdiri di Rp 1.921,46 per HKD dan kurs beli Rp 1.902,32.
Berlanjut di kurs jual dan beli negara tetangga Asia Tenggara.
Kurs jual dolar Singapura hari ini dipatok Rp 11.466,14 dan kurs beli Rp 11.347,72 per SGD. Adapun harga jual Ringgit Malaysia kini di Rp 3.547,10 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.508,50.
Sementara kurs jual Peso Filipina saat ini sebesar Rp 276,02 dan kurs beli Rp 273,12 per PHP.