Wah, AS Contek Kebijakan Jokowi

Kebijakan membeli produk dalam negeri telah diluncurkan oleh pemerintah Jokowi beberapa tahun lalu dengan nama gerakan Bangga Buatan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 20:15 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pelantikan Pengurus BPP Hipmi, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pelantikan Pengurus BPP Hipmi, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pelantikan pengurus baru Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Sebanyak 239 pengurus dari seluruh Indonesia dikukuhkan jabatannya pada hari ini.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut Indonesia Indonesia sudah tak lagi jadi negara pengikut atau followers tetapi sudah menjadi panutan atau trendsetter bagi negara lain. Salah satu buktinya saat ini Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjalankan kebijakan untuk membeli produk dalam negeri.

Untuk diketahui, kebijakan membeli produk dalam negeri telah diluncurkan oleh pemerintah Jokowi beberapa tahun lalu dengan nama gerakan Bangga Buatan Indonesia.

“Kita ini sekarang jadi trendsetter bukan jadi followers,” kata Jokowi dalam Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) 2022-2025, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023).

Jokowi mengatakan kebijakan yang diambil Amerika Serikat tersebut telah lebih dulu dilakukan Pemerintah Indonesia. Bahkan sejak pandemi pertama kali terjadi dengan program Bangga Buatan Indonesia.

“Amerika baru saja memberlakukan di bulan Januari 2023 yang lalu untuk penggunaan produk dalam negeri dan kita sudah satu tahun di depan sudah melakukan,” tuturnya.

Presiden membeberkan tahun 2022, Pemerintah telah membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membeli produk-produk dalam negeri hingga Rp 762 triliun. Anggaran tersebut dibelanjakan pemerintah melalui kementerian, lembaga hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Tahun kemarin memang agak kita paksakan, angkanya telah keluar Rp762 triliun dari APBN, APBD, maupun BUMN telah kita belanjakan produk-produk dalam negeri,” kata dia.

Besarnya anggaran pemerintah untuk membeli produk dalam negeri ini harus bisa dimanfaatkan para pelaku usaha. Khususnya bagi mereka yang memiliki produk agar bisa menghasilkan produk sesuai standar pemerintah.

“Ini sangat besar sekali dan ini menjadi kesempatan, jadi peluang bagi saudara-saudara yang memiliki produk-produk dengan kualitas baik,” kata dia mengakhiri.

Cerita Menko Luhut Ditegur Jokowi Gara-Gara Pakai Sepatu Impor

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengucapkan selamat dan mendoakan Presiden Jokowi di hari ulang tahunnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengucapkan selamat dan mendoakan Presiden Jokowi di hari ulang tahunnya. (Instagram @luhut.pandjaitan)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut menyebut realisasi belanja pemerintah terhadap produk dalam negeri telah lampaui target. Ini berkat adanya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Menurutnya, hingga 12 Desember 2022, realisasi belanja produk dalam negeri mencapai Rp 651,8 triliun dari target Rp 400 triliun. Sebanyak 15 persennya untuk belanja UMKM.

“Ini persoalan yang sangat kompleks, tapi saya kaget tahun ini dengan kerja sama kita yang begitu hebat semua stakeholder angkanya lebih jauh dari yang kita prediksi,"ujar Menko Luhut dalam Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) 2022, ditulis Rabu (14/12/2022).

Dia menyebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan target belanja produk dalam negeri tahun ini adalah Rp 400 triliun. Menurutnya, hal ini bisa berdampak pada pembukaan 2 juta lapangan kerja dan dampak pada pertumbuhan ekonomi kita 1,72 persen.

"Program ini sangat baik, mengurangi angka korupsi karena sudah e-katalog. Kita berharap tahun depan sudah bisa 90 persen masuk ke dalam e-katalog. Ini akan menciptakan lapangan kerja untuk UMKM kita, mengurangi kemiskinan dan stunting karena adanya pemberdayaan di sana-sini,” sambungnya.

 

Pemperkuat Permintaan

Lebih lanjut, Menko Luhut memaparkan bahwa BBI juga terus memperkuat sisi permintaan atau demand. Caranya melalui perluasan akses pasar dan optimalisasi belanja Produk Dalam Negeri atau PDN oleh K/L, BUMN, dan Pemda.

Di sisi suplai, UMKM diperkuat dengan pendampingan selama tiga bulan, diakhiri acara harvesting/panen UMKM. Ia mengapresiasi kerja sama seluruh pihak atas pencapaian ini.

“Kalo hari ini kita bisa melihat hasil yang bagus. Ini adalah satu bukti kolaborasi yang baik antar Kementerian dan Pemda dan terus terang saya bangga melihat ini. Semua kita bahu membahu tidak ada yang lepas. Kalo kita mau apa yang tidak bisa kita lakukan, kita satu tim,” paparnya.

Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya