Penyaluran Kredit di Maret 2023 Capai Rp 6.424,4 Triliun

Pada Maret 2023, Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 10,0 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,2 persen (yoy). Perkembangan KMK bersumber dari pergerakan KMK sektor Industri Pengolahan.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Apr 2023, 12:20 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 12:20 WIB
Kredit UMKM Tumbuh 12,3 Persen
Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit pada Maret 2023 sebesar Rp 6.424,4 triliun, atau tumbuh 9,8 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,4 persen (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit pada Maret 2023 sebesar Rp 6.424,4 triliun, atau tumbuh 9,8 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,4 persen (yoy).

Dilansir dari laman BI, Kamis (27/4/2023), perkembangan tersebut sejalan dengan laju penyaluran kredit pada golongan debitur korporasi (10,1 persen yoy) dan perorangan (9,3 persen yoy).

Adapun berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Maret 2023 disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

Pada Maret 2023, Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 10,0 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,2 persen (yoy).

Perkembangan KMK bersumber dari pergerakan KMK sektor Industri Pengolahan, yang tumbuh 4,7 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 5,6 persen (yoy) pada Februari 2023, terutama pada sub sektor Industri Kimia Dasar, Kecuali Pupuk di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Selain itu, KMK Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) tumbuh 5,0 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 5,7 persen (yoy), terutama pada sub sektor Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan Padat, Serta Produk Sejenis di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan, Kredit Investasi (KI) pada Maret 2023 tumbuh 10,3 persen (yoy), setelah tumbuh 11,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Kl sektor Industri Pengolahan pada Maret 2023 tumbuh 16,5 persen (yoy), setelah tumbuh 22,9 persen (yoy) pada Februari 2023, seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Semen, Kapur dan Gips, Serta Barang-barang dari Semen, dan Kapur di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

KI sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 2,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), terutama pada kredit sub sektor Jaringan Telekomunikasi di DKI Jakarta.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 9,1 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah tumbuh 9,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya disebabkan oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Multiguna.

 

Sektoral

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bank Indonesia mencatat, penyaluran kredit sektor Properti tumbuh 8,7 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah sebelumnya tumbuh 7,6 persen (yoy), terutama didorong oleh perkembangan Kredit Konstruksi.

Kredit Konstruksi tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen (yoy), disebabkan oleh pertumbuhan kredit Konstruksi Perumahan Sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di sisi lain, Kredit Real Estate tumbuh 15,9 persen (yoy) terutama berasal dari kredit Real Estate Perumahan Flat Apartemen, setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,4 persen (yoy).

Sementara itu, Kredit KPR/KPA tumbuh 7,3 persen (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), khususnya pada KPR tipe di atas 70.

 

UMKM

20151120-Target-KUR-30-triliun-di-2015-Jakarta-AY
Pekerja saat menyusun kursi dan meja di Jakarta, Jumat (20/11). Penyaluran kredit tersebut Melalui tiga Bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya, Bank Indonesia menyampaikan, penyaluran kredit kepada UMKM pada Maret 2023 juga tumbuh 8,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,6 persen (yoy). Kendati demikian, Kredit UMKM skala kecil terkontraksi 6,9 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 1,7 persen (yoy).

Begitu pula dengan kredit UMKM skala menengah juga terkontraksi 12,9 persen (yoy), setelah terkontraksi 11,9 persen (yoy) pada Februari 2023.

Namun, untuk kredit UMKM skala mikro tumbuh 43,9 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 34,4 persen (yoy) pada Februari 2023. Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan kredit UMKM di Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan Kredit Modal Kerja.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya