Liputan6.com, Jakarta - Hingga hari ini, kurs USD ke Rupiah masih berada di kisaran yang sama sejak pekan lalu. Berdasarkan informasi di laman resmi Bank Indonesia, Senin (8/5/2023), kurs jual dolar AS ada di Rp 14.747,37 juga kurs belinya sebesar Rp 14.600,63.
Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.599,38 dan kurs beli Rp 18.408,47. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.267,82 dengan kurs beli Rp 16.100,11.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.927,93 dan kurs beli Rp 9.826,22.
Advertisement
Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.003,04 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.891,12 per 100Â Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.133,68 diikuti kurs beli Rp 2.112,33.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,19 dengan kurs beli Rp 11,07 per Won yang mengalami penurunan pada keduanya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.879,20 serta kurs beli sebesar Rp 1.860,43.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.134,29 dan kurs beli Rp 11.019,34 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.324,47 dan kurs beli Rp 3.288,43.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 266,73 dan kurs beli Rp 263,93 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 437,22 dan kurs belinya Rp 432,61 per Baht.
Rupiah Hari Ini Amblas Imbas Data Tenaga Kerja AS Menguat
Nilai tukar rupiah melemah pada awal pekan di tengah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari ekspektasi. Kurs Rupiah pada Senin pagi melemah lima poin atau 0,03 persen ke posisi 14.683 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.678 per dolar AS.
"Data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat kemarin di luar dugaan lebih bagus dari ekspektasi. Hal ini membalikkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. Ini bisa membantu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (8/5/2023).
Ariston menuturkan data penggajian nonpertanian (Non-Farm Payroll/NFP) AS April 2023 dilaporkan 253.000, lebih tinggi dari perkiraan 190.000. Sedangkan, data pengangguran dirilis 3,4 persen, lebih baik dari ekspektasi 3,6 persen.
Selain itu, rata-rata upah per jam tumbuh 0,5 persen, di atas perkiraan 0,3 persen. Hal tersebut menunjukkan kondisi tenaga kerja AS masih bagus dan bisa memicu inflasi lagi.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan mencatat percepatan pada April dan kenaikan upah meningkat dengan kuat, menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada kenaikan suku bunga baru-baru ini oleh Federal Reserve.
Di sisi lain, Ariston mengatakan pelemahan rupiah mungkin tidak terlalu jauh karena pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS atau The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers The Fed pekan lalu.
Advertisement
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 yang sebesar 5,03 persen memberikan dampak positif bagi penguatan rupiah.
Ia memperkirakan rupiah masih mungkin melemah ke Rp14.700 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.630 per dolar AS.
Pada Jumat (5/5/2023) rupiah ditutup meningkat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.678 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.685 per dolar AS.Â