Keberhasilan Hilirisasi Emas Hijau di Bali Bisa Jadi Role Model Daerah Lain

KKP terus mengawal hilirisasi komoditas kelautan dan perikanan di berbagai daerah, salah satunya di Bulelelng, Bali.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Mei 2023, 10:43 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 10:43 WIB
Keberhasilan Hilirisasi Emas Hijau di Bali Bisa Jadi Role Model Daerah Lain
Dirjen PDSPKP turut mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ke Buleleng.

Liputan6.com, Buleleng Konsistensi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengawal hilirisasi komoditas kelautan dan perikanan di berbagai daerah membuahkan hasil positif. Salah satunya program hilirisasi rumput laut yang sudah berlangsung di Kabupaten Buleleng, Bali, sudah menghasilkan produk bernilai tambah sekitar 200 ton per bulan. Program ini pun dapat menjadi percontohan hilirisasi rumput laut nasional.

"Keberhasilan ini tak lepas dari pembinaan mutu produk sejak 2019 ke unit pengolahan rumput laut hingga mengantongi sertifikat GMP (Sertifikat Kelayakan Pengolahan)," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Budi menyampaikan pembinaan mutu dilakukan bersama antara Pembina Mutu Pusat di Direktorat Pengolahan Bina Mutu Ditjen PDSPKP dan Pembina Mutu Daerah di Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Bali. Pembinaan mutu secara sinergis dan berkala, hasilnya, hilirisasi rumput laut di Bali mampu memproduksi ekstrak dan butiran rumput laut.

"Produk ini sudah menjangkau pasar ekspor, khususnya India, selain pasar domestik," sambungnya.

Serap Bahan Baku hingga 400 Ton per Bulan

Serap Bahan Baku hingga 400 Ton per Bulan
Unit Pengolahan Rumput Laut (UPRL).

Hingga saat ini, Unit Pengolahan Rumput Laut (UPRL) tersebut telah mempekerjakan sekitar 66 orang mulai dari budidaya, pengolahan hingga distribusi. Selain itu, UPRL ini mampu menyerap bahan baku sekitar 400 ton rumput laut per bulan yang diambil dari daerah Buleleng, Klungkung, Denpasar, Banyuwangi, Situbondo, Sumenep, Lombok Timur, dan Sumbawa.

"Kami berharap keberhasilan hilirisasi rumput laut di Bali ini bisa direplikasi di daerah lain agar masyarakat turut mendapatkan manfaatnya," sambungnya.

Hilirisasi Bentuk Industri Padat Karya

Sebagai informasi, Jumat 28 April 2023, Dirjen PDSPKP turut mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ke Buleleng. Dalam kunjungan ini, Menko Luhut melihat langsung proses hilirisasi rumput laut yang dilakukan oleh UPRL tersebut. 

Menko Luhut mengatakan bahwa hilirisasi ini merupakan bentuk industri padat karya. Karenanya, dia memastikan akan mengawal progres ini dalam rapat koordinasi kementerian/lembaga terkait sebelum melaporkan ke Presiden Joko Widodo mengingat 35 macam turunan dari rumput laut, bisa bermanfaat untuk kesehatan, pertanian dan pangan. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan akan memacu hilirisasi rumput laut mulai tahun 2023 ini. Adapun upaya yang dilakukan KKP antara lain meningkatkan investasi, khususnya untuk hilirisasi rumput laut, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dengan membuat klaster budidaya. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya