Tarik Minat Penumpang Naik KA Bandara Soetta, Menhub Ingin Ada Counter Check-In di Stasiun Manggarai

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta adalah dengan menyediakan counter check-in dan bagasi di stasiun kereta api.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Mei 2023, 10:14 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 10:14 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta adalah dengan menyediakan counter check-in dan bagasi di stasiun kereta api. (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin ada penyesuaian jarak jangkauan dari Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Termasuk, adanya penyesuaian tarif dari berbagai moda pendukunf KA Bandara tersebut.

Hal ini dibahas bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan sejumlah pejabat terkait. Menhub Budi juga sempat menjajal KA Bandara dari Stasiun Manggarai hingga kembali ke Stasiun BNI City.

“Kami berdiskusi bagaimana upaya meningkatkan kapasitas, memperluas jangkauan, mengintegrasikan dengan berbagai moda, dan mengupayakan tarif angkutan massal yang lebih terjangkau kepada masyarakat yang akan menuju Bandara Soekarno Hatta maupun sebaliknya di wilayah Jabodetabek,” ujar Menhub Budi dalam keterangannya, Senin (29/5/2023).

Menhub Budi mengungkapkan, angkutan kereta api menjadi salah satu angkutan yang dapat diandalkan untuk bermobilitas dari Jabodetabek menuju ke Bandara Soetta.

Menurutnya, kereta api adalah moda yang tepat waktu, nyaman dan bisa menjangkau setiap tempat. Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta adalah dengan menyediakan counter check-in dan bagasi di stasiun kereta api. Sehingga memudahkan masyarakat yang akan menuju bandara maupun sebaliknya.

“Orang yang akan ke bandara atau sebaliknya pasti membawa barang. Kami akan pikirkan bagaimana check in itu tidak perlu di bandara tetapi bisa di stasiun Manggarai atau Bekasi. Begitupun sebaliknya dari bandara, bisa ambil barangnya di stasiun tujuan. Kemudahan-kemudahan ini yang akan kami upayakan,” tutur Menhub Budi.

Tak hanya itu, upaya lainnya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api yakni meningkatkan jumlah kereta api dari yang saat ini berjumlah 40 trainset menjadi 56 trainset, sehingga akan meningkatkan kapasitas angkutnya.

 

Tambah Perjalanan

(Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
KA bandara dari Bekasi (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Kemudian, menambah rute perjalanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta sampai ke Stasiun Bekasi, dengan rute Bekasi, Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Duri, hingga Stasiun Bandara Soetta dan sebaliknya.

Integrasi dapat dilakukan termasuk menjangkau hingga ke Stasiun Bekasi, karena KA bandara saat ini dikelola oleh KAI Commuter sehingga bisa diselaraskan dengan jadwal KRL. Upaya selanjutnya yaitu, memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang ada di stasiun di Jabodetabek seperti fasilitas park and ride.

“Penambahan fasilitas ini bisa dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak swasta,” kata Menhub Budi.

Integrasi Moda Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan mendukung penuh kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kemenhub dalam upaya meningkatkan layanan angkutan massal dari dan ke Bandara Soetta.

Dia mendukung upaya pemerintah pusat untuk mengintegrasikan antar moda transportasi seperti: kereta api, Damri, Transjakarta dan moda lainnya agar saling melengkapi.

“Kami mendukung usulan-usulan yang disampaikan, salah satunya yaitu agar Bus Transjakarta bisa masuk ke bandara di jam tertentu untuk kemudahan karyawan bandara. Semoga kemudahan-kemudahan ini bisa dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya,” ucap Heru.

 

KRL Tambah Perjalanan

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri dari PT Industri Kereta Api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, KAI Commuter akan memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023, terhitung mulai 1 Juni 2023. Dengan penerapan Gapeka baru ini, terdapat perubahan dan penyesuaian pelayanan perjalanan kereta api, khususnya KRL Jabodetabek, KA Lokal Merak, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Gapeka sendiri merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api. Mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan untuk pengendalian perjalanan kereta api.

"Pada Gapeka 2023 ini, pelayanan operasional perjalanan commuterline bertambah 61 perjalanan sehingga menjadi 1.232 perjalanan dengan secara bertahap akan mengoperasikan 100 trainset per harinya," jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Selasa (16/5/2023).

Anne menambahkan, di Lin Bekasi terdapat penambahan sebanyak 44 perjalanan untuk relasi Cikarang/Bekasi-Kampung Bandan via Manggarai maupun via Pasar Senen.

"Selain itu, penambahan juga terdapat pada lin-lin Jabodetabek lainnya 14 perjalanan di Lin Tanjung Priok, 8 perjalanan di Lin Tangerang dan 6 perjalanan di Lin Bogor," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya