Prediksi Harga Emas Dunia Pekan Ini, Bakal Ambruk atau Melesat?

Harga emas stabil sepanjang Juni 2023, dengan diperdagangkan pada kisaran USD 1.940 dan sedikit di bawah USD 2.000 per ons.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jun 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 07:30 WIB
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta  Harga emas stabil sepanjang Juni 2023, dengan diperdagangkan pada kisaran USD 1.940 dan sedikit di bawah USD 2.000 per ons. Tetapi analis memperingatkan bahwa setelah berminggu-minggu aksi harga sideways, harga emas siap untuk pergerakan yang lebih signifikan.

"Emas telah diperdagangkan sideways cukup lama sehingga kita akan melakukan pergerakan yang lebih besar satu arah atau yang lain - menguji ulang level di USD 1.880 atau naik kembali ke sekitar USD 2.000," kata Pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman dikutip dari Kitco, Senin (19/6/2023).

The Fed sempat membuat pasar bingung pada Rabu dengan "jeda hawkish" dan janji dua kenaikan suku bunga lagi.

"Apa yang dilakukan Fed netral untuk emas. Jeda bagus untuk emas. Tapi itu adalah jeda paling hawkish yang bisa kami dapatkan. Dan itulah mengapa emas diperdagangkan sideways," jelas Millman.

Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya mengatakan harga emas bertahan dengan baik dalam menghadapi peringatan The Fed tentang dua kenaikan suku bunga lagi.

"The Fed mengunci diri karena mereka mengisyaratkan akan melakukan itu sebelum pertemuan," kata Moya.

"Ada kesalahan komunikasi oleh Ketua Fed Jerome Powell dalam beberapa minggu menjelang keputusan ini. Jika tidak, data mendukung kenaikan tersebut," lanjut dia.

Moya menyatakan, Ketua The Fed Powell tidak berkomitmen untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juli, menyatakan bahwa bank sentral AS akan tetap bergantung pada data.

"Ketua The Fed Powell sedang mencoba untuk mempertahankan opsionalitas. Ada kemungkinan kita bisa melanjutkan angka inflasi yang lebih rendah. iItulah mengapa emas tidak berada di USD 1.900," lanjut Moya 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kenaikan Suku Bunga

20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY4
Harga jual emas batangan Antam ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 599.000 per gram, Jakarta, Senin (10/10). Jumlah itu tidak mengalami perubahan dari harga perdagangan akhir pekan kemarin, yakni Rp 599.000 per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasar saat ini menetapkan harga satu kenaikan suku bunga lagi di bulan Juli saja. Jika itu berubah, maka harga emas akan bereaksi.

Sementara itu, emas mencermati rilis makro dan dolar AS. Juga, investor logam mulia memantau aktivitas pembelian emas bank sentral, yang telah melambat pada kuartal kedua.

"Survei Dewan Emas Dunia mengatakan bahwa satu dari empat bank sentral berencana untuk terus membeli emas. Mereka membeli dalam volume besar, dan emas akan merespons apa yang dilakukan bank sentral," tutur Millman.

Masih ada risiko aksi jual yang signifikan di pasar emas karena itu akan simetris dengan apa yang terjadi selama dua tahun terakhir ketika emas mencapai USD 2.000 per ons, kata Millman.

"Langkah selanjutnya yang paling mungkin untuk emas lebih rendah," katanya.

 


Sinyal Beragam Pekan Ini

20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY5
Sedangkan harga buyback emas atau pembelian kembali, naik Rp 1.000 menjadi Rp 525 ribu per gram, Jakarta, Senin (10/10). Itu artinya jika anda menjual emas, maka Antam akan membayar Rp 525 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Emas akan menghadapi banyak sinyal beragam minggu depan (pekan ini)," kata Moya.

Perdagangan teknis emas juga penting untuk dipantau. Semakin lama logam mulia tetap stabil dalam menghadapi tekanan hawkish ini, semakin besar kemungkinan harga akan naik.

"Di permukaan, ini adalah hasil berharga yang bearish, tetapi semakin lama emas tidak bisa turun, [itu] harus naik. Pemikirannya adalah bahwa harga emas akan membaca retorika/pembicaraan hawkish mereka, dan intinya adalah, Fed telah berhenti (dan dapat berhenti lagi) = oleh karena itu, selesai," kata Shiels.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya