Liputan6.com, Jakarta - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid menyebut Vietnam sebagai motor dari pertumbuhan ekonomi di ASEAN.
Menurutnya, Vietnam memiliki industri yangsangat bersaing, dan utamanya mempunyai rantai pasokan yang sangat resilien. "Kami mengakui bahwa Vietnam merupakan motor dari pertumbuhan ekonomi ASEAN," kata Arsjad dalam ASEAN Business & Investmen Summit, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Baca Juga
Berdasarkan laporan Bank Dunia yang terbaru Global Economic Prospects, memprediksi ekonomi India dan Vietnam akan tumbuh lebih dari 5 persen. Ekonomi India diprediksi tumbuh sebesar 6,6 persen dan Vietnam 6,3 persen di tahun 2023.
Advertisement
Sebelumnya, Arsjad mengatakan bahwa investasi antar negara-negara ASEAN harus terus didorong dan ditingkatkan. Jika investasi di lingkup ASEAN didorong, maka diyakini mampu meningkatkan resiliensi ASEAN terhadap situasi geopolitik dan ekonomi global.
Arsjad menegaskan perdagangan dan investasi merupakan dua hal yang penting dalam menggerakkan perekonomian di ASEAN, sekaligus untuk meningkatkan bisnis di ASEAN menuju standar yang lebih baik.
Menlu Retno Marsudi: KTT ke-43 ASEAN Harus Siap Ambil Keputusan Berani
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa KTT ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta, 4-7 September 2023, harus mengambil keputusan yang berani jika ingin kawasan Asia Tenggara tersebut bergerak maju.
"Kita harus siap mengambil keputusan yang berani dan kita tidak boleh membiarkannya perbedaan menghalangi kita untuk maju," ujarnya dalam pertemuan 34th ASEAN Coordinating Council (ACC) di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Menurut Retno, keputusan berani yang diambil lewat KTT ASEAN 2023, akan memetakan masa depan ASEAN sebagai komunitas dan institusi.
"Hal ini mencakup langkah-langkah untuk mempercepat proses pengambilan keputusan ASEAN dalam krisis dan situasi darurat, serta langkah-langkah untuk memperkuat kemampuan ASEAN untuk menanggapi tantangan-tantangan yang muncul di kawasan," sambungnya.
KTT ASEAN tahun ini, sebut Retno, juga menjadi penentu kredibilitas ASEAN sekaligus mempertaruhkan relevansinya. Terlebih, ia juga menyebut bahwa kemajuan ASEAN bergantung pada keputusan yang diambil oleh pemerintah.
Pertemuan ACC bertanggung jawab mengawasi pengembangan dan implementasi dokumen yang ditugaskan oleh pimpinan negara ASEAN.
Dokumen-dokumen tersebut harus meminta masukan dan persetujuan lintas pilar dari tiga Dewan Komunitas ASEAN, yaitu Dewan ASEAN Political Security Community (APSC), Dewan Asean Economic Community (AEC), dan Dewan ASEAN Socio Cultural Community (ASCC) sebelum diserahkan kepada Pemimpin ASEAN untuk disahkan dalam KTT ASEAN.
Advertisement