Kirim Listrik ke Papua Nugini, PLN Petakan Kerja Sama dengan PNG Power

setelah disepakati kerja sama antara PLN dengan PNG Power Ltd (PPL) pada 10 Agustus 2023 silam, saat ini PLN dan PPL tengah melakukan pemetaan skema kerja sama dan juga kondisi wilayah lewat joint survey to site.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Sep 2023, 20:12 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 20:10 WIB
PT PLN (Persero) melakukan roundtable meeting bersama pemerintah Papua Nugini untuk membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)
PT PLN (Persero) melakukan roundtable meeting bersama pemerintah Papua Nugini untuk membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) dan pemerintah Papua Nugini kembali melakukan membahas mengenai rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo pada Juni lalu untuk membahas kerja sama Indonesia dan Papua Nugini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, setelah disepakati kerja sama antara PLN dengan PNG Power Ltd (PPL) pada 10 Agustus 2023 silam, saat ini PLN dan PPL tengah melakukan pemetaan skema kerja sama dan juga kondisi wilayah lewat joint survey to site.

Memiliki sistem jaringan yang andal di Papua, Darmawan memastikan proyek pasokan listrik ke perbatasan Papua Nugini bukan hal yang sulit. Saat ini PLN memiliki jaringan distribusi 20 kV yang mengalirkan listrik dari pembangkit listrik di Holtekamp ke perbatasan Skouw.

"Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kami melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk memasok listrik ke Papua Nugini, sebagaimana yang diharapkan, pada tahap pertama ini jaringan distribusi mencapai tiang jalan di Wutung dan menunggu penyelesaian hingga tersambung ke setiap rumah tangga," kata Darmawan.

Cadangan Listrik Jayapura

Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 149,87 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 96,56 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 55,2 MW atau 53,31%.

Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga berpotensi melistriki sektor lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan. Diharapkan, pengembangan untuk wilayah lain bisa juga dilanjutkan dengan penguatan kerja sama kedua perusahaan melalui transfer listrik lintas batas.

"Saya yakin dengan bimbingan Yang Mulia James Marape, kita dapat memupuk kemitraan jangka panjang yang membawa manfaat bersama bagi Papua Nugini dan Indonesia," kata Darmawan.

Sementara itu Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengapresiasi kerja sama antar kedua negara, ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk menguatkan hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini.

“Kami menyambut baik kerja sama antara PLN dengan PNG Power Ltd dalam memberikan listrik ke Desa Wutung, Papua Nugini, kami juga mengapresiasi langkah cepat PLN untuk mewujudkan kerja sama ini,” terang James.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PLN Siap Jual Listrik 5 MW ke Papua Nugini

PT PLN (Persero) dan pemerintah Papua Nugini membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)
PT PLN (Persero) dan pemerintah Papua Nugini membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik antar negara di Desa Wutung yang menjadi batas wilayah antara Indonesia dan Papua Nugini. Proyek ini merupakan tindak lanjut kunjungan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni 2023 lalu, untuk membahas kerja sama Indonesia dan Papua Nugini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nantinya PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung yang merupakan desa di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

"PLN siap menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Papua Nugini. Namun lebih dari itu, Papua Nugini bukan hanya sekadar tetangga dekat Indonesia, kita berbagi satu tanah dan harapan yang sama," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

Darmawan menjelaskan, saat ini PLN memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut.

“Kita sudah cek, total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 Megawatt (MW) sedangkan demand di Skouw sebesar 1 MW. Jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini,” tambah Darmawan.

Secara keseluruhan, Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39 persen.

"Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan," imbuh Darmawan.


Hubungan Diplomatis

PT PLN (Persero) dan pemerintah Papua Nugini membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)
PT PLN (Persero) dan pemerintah Papua Nugini membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik dari Indonesia ke Papua Nugini, Kamis, (7/9/2023). (Dok PLN)

Sedangkan di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Di bawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa dan Tidal Power Plant.

"Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah daerah perbatasan dengan Indonesia," kata Darmawan.

Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso menjelaskan, hubungan diplomatis antara Indonesia dan Papua Nugini telah terjalin erat lama. Kerjasama ini menjadi salah satu penguat hubungan diplomatis kedua negara dan juga untuk kepentingan rakyat.

"Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri kami menjadi sinyal untuk memperkuat hubungan diplomatis maupun ekonomi kedua negara. Kami sangat ingin menindaklanjuti hal tersebut," ujar John Rosso.


PLN Punya Kompetensi

John Rosso juga menjelaskan, salah satu tantangan Papua Nugini saat ini adalah pasokan listrik. Tak hanya pasokan saja, namun harga listrik yang mahal. Upaya Papua Nugini untuk bisa menghadirkan pasokan listrik yang andal dan lebih murah dilakukan salah satunya dengan membuka kemitraan dan kerjasama.

"Kami melihat PLN memiliki kompetensi dalam hal ini. Kami menemukan salah satu solusi untuk menjawab persoalan kami yaitu melakukan bisnis dan kemitraan dengan PLN," pungkas John Rosso.

  

infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya