Menyasar Hong Kong, BNI Akuisisi 18 ribu Rekening Guna Tingkatkan Inklusi Keuangan

Tercatat, hingga Agustus 2023, BNI Hongkong berhasil melakukan akuisisi nasabah diaspora lebih dari 18 ribu rekening, dengan total rekening tabungan diaspora lebih dari 278 ribu yang tersebar di London, New York, Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amsterdam.

oleh stella maris diperbarui 22 Sep 2023, 12:59 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2023, 12:57 WIB
BNI
Menyasar Hong Kong, BNI Akuisisi 18 ribu Rekening Guna Tingkatkan Inklusi Keuangan/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif melakukan penguatan akuisisi nasabah baru dari segmen diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia di Hong Kong. Hal itu dilakukan dalam rangka penguatan inklusi keuangan. 

Tercatat, hingga Agustus 2023, BNI Hongkong berhasil melakukan akuisisi nasabah diaspora lebih dari 18 ribu rekening, dengan total rekening tabungan diaspora lebih dari 278 ribu yang tersebar di London, New York, Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Amsterdam.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan sebagai salah satu outlet global milik BNI, cabang Hong Kong saat ini telah mencatatkan pertumbuhan nasabah baru yang baik.

 

BNI
Menyasar Hong Kong, BNI Akuisisi 18 ribu Rekening Guna Tingkatkan Inklusi Keuangan/Istimewa.

Menurutnya, pembukaan rekening BNI dapat dilakukan dengan sangat mudah dan dapat dilakukan baik secara online maupun offline dengan mendatangi kantor cabang BNI yang ada di luar negeri.

"Tentunya ini adalah mandat yang diberikan langsung oleh Kementerian BUMN khususnya Bapak Menteri Erick Thohir. Kami ingin mempermudah para diaspora dan PMI dalam mengakses layanan keuangan. Dengan kehadiran BNI di Hong Kong diharapkan diaspora, pekerja migran, dan pelajar Indonesia dapat lebih mudah mengakses berbagai solusi perbankan kami," ujarnya.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi juga mengatakan bahwa perseroan juga menjalin hubungan baik dengan banyak komunitas ekspor dan diikuti pula dengan berbagai program penguatan literasi keuangan.

"Kegiatan penguatan literasi merupakan sebuah keharusan. Kami harap diaspora, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia lebih bijak dalam mengelola keuangan," ujarnya. 

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya