Harga Minyak Mentah Dunia Catat Penurunan Tajam 7 Bulan

Harga minyak dunia naik pada hari Jumat namun tetap membukukan penurunan mingguan tertajam sejak bulan Maret

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Okt 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia naik pada hari Jumat namun tetap membukukan penurunan mingguan tertajam sejak bulan Maret. Pergerakan harga minyak dunia ini dipengaruhi pencabutan sebagian larangan ekspor bahan bakar Rusia, menambah kekhawatiran permintaan akibat hambatan makroekonomi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (7/10/202), pada hari Jumat, Brent berjangka ditutup naik 51 sen menjadi USD 84,58 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 48 sen menjadi USD 82,79.

Untuk minggu ini, Brent mencatat penurunan sekitar 11% dan WTI mencatat penurunan lebih dari 8%, di tengah kekhawatiran bahwa suku bunga yang terus-menerus tinggi akan memperlambat pertumbuhan global dan menekan permintaan bahan bakar, bahkan jika pasokan tertekan oleh Arab Saudi dan Rusia, yang mengatakan mereka akan melanjutkan pengurangan pasokan hingga akhir tahun.

Pertumbuhan lapangan kerja di AS meningkat sebesar 336.000 pada bulan September menurut statistik Departemen Tenaga Kerja, jauh melebihi perkiraan para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 170.000.

Sentimen Ekonomi AS

Sentimen statistik terhadap harga minyak beragam. Perekonomian AS yang kuat dapat mendukung sentimen permintaan minyak jangka pendek, kata para analis, namun sebaliknya statistik tersebut menghasilkan dolar AS yang lebih kuat dan meningkatkan pertaruhan terhadap kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2023.

Penguatan dolar AS biasanya berdampak negatif terhadap permintaan minyak, sehingga membuat komoditas tersebut relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Angka (pekerjaan) hari ini menjaga prospek kenaikan suku bunga lagi dan tentunya mendukung argumen Federal Reserve mengenai perlunya suku bunga tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata analis ING dalam sebuah catatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusia Cabut Larangan Ekspor Solar

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/wirestock
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/wirestock

Rusia mengumumkan telah mencabut larangan ekspor solar untuk pasokan yang dikirim ke pelabuhan melalui pipa. Perusahaan masih harus menjual minimal 50% produksi solarnya ke pasar dalam negeri.

Selisih harga antara gasoil dan Brent berjangka turun ke level terendah sejak Juli di USD 23,59 per barel, namun kemudian kembali naik ke USD 25,84.

“Kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi global dan permintaan minyak ke depan adalah inti dari aksi jual,” kata analis SEB Bjarne Schieldrop.

 


Ekonomi China

Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Namun laporan aktivitas perjalanan Tiongkok yang lebih kuat untuk saat ini telah memberikan dukungan pada harga.

Perjalanan liburan pertengahan musim gugur dan Hari Nasional di negara itu meningkat 71,3% pada tahun ini dan 4,1% dibandingkan tahun 2019 menjadi 826 juta perjalanan, menurut kantor berita Xinhua.

Sebagai indikasi pasokan AS di masa depan, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat bahwa jumlah rig minyak AS turun lima menjadi 497 rig pada minggu ini, jumlah terendah sejak Februari 2022.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya