Harga Cabai Sentuh Rp 70 Ribu per Kg, Mentan Ajak Warga Tanam di Pekarangan

Penyebab kenaikan harga cabai rawit dalam beberapa waktu terakhir akibat turunnya produksi di sejumlah sentra, Diperparah juga dengan fenomena El-Nino yang menyebabkan kemarau panjang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Okt 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 17:45 WIB
Sambut Ramadan 2023, Harga Cabai di Jakarta Mulai Pedas
Harga cabai kembali naik di akhir Oktober 2023. Normalnya, harga cabai di kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg), tetapi saat ini sudah hampir menyentuh dua kali lipat atau tepatnya mencapai Rp 70 ribu per kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai kembali naik di akhir Oktober 2023. Normalnya, harga cabai di kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg), tetapi saat ini sudah hampir menyentuh dua kali lipat atau tepatnya mencapai Rp 70 ribu per kg. 

Untuk mengatasinya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak masyarakat menanam cabai sendiri di pekarangan rumah. 

"(Kenaikan cabai) itu nanti kita galakkan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) itu solusi terbaik. Cabai tanam di pekarangan, sayur dan sebagainya," ujar Amran Sulaiman kepada awak media di Kementerian Pertanian, dikutip Selasa (31/10/2023).

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkap penyebab kenaikan harga cabai rawit dalam beberapa waktu terakhir akibat turunnya produksi di sejumlah sentra.

"Hampir rata-rata semuanya mengalami penurunan produksi di bawah 5 persen," ungkapnya.

Kondisi tersebut, diperparah oleh fenomena El-Nino yang menyebabkan kemarau panjang. Namun, dia meyakini permasalahan tersebut dapat segera diatasi seiring kian dekatnya musim penghujan.

"Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Tapi sebentar lagi akan mengalami kenaikan (produksi)," pungkas Prihasto.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Jokowi: Perlu solusi atasi tingginya harga cabai di Palembang

Presiden Jokowi Soroti Tingginya Harga Cabai Merah di Palembang
Presiden Jokowi berdialog dengan pedagang saat mengunjungi Pasar Sekip Ujung Palembang Sumsel (Dok. Humas Kominfo Palembang / Nefri Inge)

Sebelumnya,  Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan perlu dicari solusi untuk mengatasi tingginya harga komoditas cabai yang melompat hingga kisaran Rp70.000 per kg di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

"Hanya satu barang yang tadi saya lihat, cabai yang melompat dari Rp40 (ribu) ke Rp70 (ribu). Ini yang perlu dicarikan solusi, tetapi secara umum harga baik," kata Presiden seusai mengunjungi Pasar Sekip Ujung, Kota Palembang, Kamis.

Presiden Jokowi meninjau sejumlah komoditas pangan di Pasar Sekip Ujung untuk memastikan stabilitas harga dan inflasi terjaga.

Kepala Negara mengatakan inflasi di Kota Palembang terkendali pada level 2,28 persen. Bahan pokok seperti beras pun juga terpantau masih menunjukkan harga yang baik, yakni Rp54 ribu untuk kemasan 5 kg.

"Saya cek dari harga beras tadi masih ada harga yang Rp54 ribu untuk yang 5 kilo juga baik terkendali," kata Jokowi.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Pj. Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni, dan Pj. Wali Kota Palembang Ratu Dewa.

Berdasarkan pantauan situs resmi Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional untuk komoditas cabai rawit merah meningkat signifikan dalam sepekan terakhir, yakni dari Rp 51.600 per kg menjadi Rp 58.690 per kg pada Kamis 26 Oktober 2023.

Sementara itu, harga rata-rata cabai rawit merah di Kota Palembang mencapai Rp 60.000 per kg, naik dari sepekan sebelumnya yang Rp 50.000 per kg.

Infografis Harga Cabai
Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya