Liputan6.com, Jakarta Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan bahwa melemahnya permintaan minyak global diperkirakan akan berlanjut hingga 2024.
Baca Juga
IEA mengatakan sentimen pasar minyak telah berubah dalam beberapa pekan terakhir, bahkan setelah beberapa anggota OPEC dan sekutu pengekspor minyak non-OPEC mengumumkan putaran baru pengurangan produksi sukarela di tahun-tahun mendatang.
Advertisement
Mengutip CNBC International, Jumat (15/12/2023) IEA mengatakan pertumbuhan konsumsi minyak diperkirakan akan berkurang setengahnya pada tahun depan, turun menjadi 1,1 juta barel per hari karena pertumbuhan ekonomi global masih berada di bawah tren.
Dalam laporan pasar minyak bulanan terbarunya, badan energi tersebut memperingatkan bahwa “bukti perlambatan permintaan minyak semakin meningkat,” dengan laju ekspansi yang diperkirakan akan melambat secara drastis dari 2,8 juta barel per hari pada kuartal ketiga menjadi 1,9 juta barel per hari pada kuartal terakhir 2023.
Hal ini mendorong revisi ke bawah terhadap perkiraan pertumbuhan konsumsi global IEA yang berjumlah hampir 400.000 pada kuartal keempat, dengan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan di Eropa, Rusia dan Timur Tengah yang menyebabkan sebagian besar penyesuaian tersebut.
Harga Minyak
Harga minyak lebih tinggi pada Kamis pagi, mengurangi kerugian setelah baru-baru ini jatuh ke level terendah sejak akhir Juni karena kekhawatiran kelebihan pasokan.
Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent dengan masa kadaluwarsa bulan Februari diperdagangkan 1,4 persen lebih tinggi pada USD 75,31 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS “untuk bulan depan Januari diperdagangkan 1,3 persem lebih tinggi pada USD 70,36 per barel.
Prediksi OPEC
Di sisi lain, OPEC memberikan pernyataan yang sangat berbeda dalam laporan bulanan terbarunya.
Kelompok produsen minyak, yang sering berselisih dengan IEA dalam beberapa tahun terakhir karena masalah seperti puncak permintaan minyak dan perlunya investasi dalam pasokan baru, mengatakan bahwa mereka tetap “optimis” terhadap dinamika pasar pada tahun 2024.
Advertisement