Transaksi Digital BNI Tumbuh 52% pada 2023

BNI optimistis dapat menjadi mitra perbankan utama di segmen ritel dengan menyediakan ekosistem super apps.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jan 2024, 20:16 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 20:16 WIB
Transaksi Digital BNI Tumbuh 52% pada 2023
Transaksi digital PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tumbuh positif pada 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi digital PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tumbuh positif pada 2023. Sepanjang 2023, BNI Mobile Banking mencatatkan volume transaksi hingga Rp1.216 triliun atau tumbuh 52% YoY, dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 16 juta user.

Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati mengatakan, capaian itu tak lepas dari berbagai inovasi pada setiap touch points pelanggan. BNI optimistis dapat menjadi mitra perbankan utama di segmen ritel dengan menyediakan ekosistem super apps, serta ke depannya dapat mengoptimalkan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan hyper personalisasi layanan sehingga mampu meningkatkan engagement dan pengalaman bertransaksi nasabah.

"Pencapaian ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions yang andal dan mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah, mulai dari transaksi QRIS, pembelian pulsa, top up e-wallet, pembayaran tagihan bulanan, transfer ke dalam dan luar negeri, investasi, bahkan beyond banking experience," ujar Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi dalam paparan kinerja BNI, Jumat (26/1/2024).

Kinerja BNI Mobile Banking yang baik ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya BNI men-shifting transaksi nasabah ke arah digital, sehingga turut berkontribusi besar terhadap financial inclusion.

Selanjutnya, BNIDirect juga mampu menjadi salah satu penguat kinerja cash management yang pada tahun 2023 telah mencapai nilai transaksi sebesar Rp 6.926 triliun. Perseroan secara proaktif menyediakan fitur-fitur baru untuk terus meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

 

 

BNI Open API

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)

"Di samping itu, kami juga memiliki Ekosistem BNI Open API. Solusi ini telah menjadi yang terbaik di kelasnya dan telah mampu melibatkan lebih dari 4.000 mitra dengan total layanan mencapai 280 API," beber Susi.

Melalui BNI Open API, perseroan terus berupaya untuk menyediakan platform digital yang menjawab kebutuhan secara komprehensif, mengoptimalkan saluran mitra dalam menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi dan seamless. Pencapaian Digital Channel tersebut akan dilanjutkan pada tahun ini dengan mengoptimalkan BNI Mobile Banking dan BNIDirect sebagai Champions Transactional Channel BNI.

"Kami berharap dapat memberikan personalisasi layanan dan meningkatkan pengalaman transaksi nasabah yang dapat menjadikan BNI sebagai Digital Channel utama pilihan nasabah," ucap dia.

 

Kinerja 2023

Gedung BNI (Dok: BNI)
Gedung BNI (Dok: BNI)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil membukukan kinerja yang positif dan berkelanjutan sepanjang 2023. Sepanjang tahun lalu, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp 419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen YoY.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan, di tengah berbagai tantangan eksternal pada 2023, terutama terkait dengan peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga global khususnya di Amerika Serikat, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, BNI mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid dan memberikan return yang optimal bagi para shareholders.

Kredit sepanjang 2023 tumbuh sebesar 7,6 persen YoY, mencapai Rp 695 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak. Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3 persen YoY, blue chip BUMN tumbuh 11,8 persen YoY, kredit konsumer tumbuh 13,6 persen YoY, serta perusahaan anak yang tumbuh 134 persen YoY.

"Kontribusi perusahaan anak ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain seiring dengan transformasi Perusahaan Anak yang sedang berjalan seperti di BNI Finance dan hibank," kata Novita dalam paparan kinerja BNI, Jumat (26/1/2024).

 

BNI Finance

BNI Finance
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT BNI Finance berhasil membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2023.

BNI Finance melakukan refocusing bisnis ke pembiayaan segmen konsumer, sehingga dapat melengkapi pilihan produk BNI Group melalui pemberian kredit kendaraan bermotor (KKB). BNI Finance telah berhasil membukukan kredit konsumer sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 1.211 persen YoY dengan new booking selama 2023 mencapai Rp 2,7 triliun.

Hibank sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM, berhasil membukukan pertumbuhan kredit segmen UMKM mencapai 94 persen YoY. Perusahaan anak lainnya seperti BNI Sekuritas Group, BNI Life dan BNI Ventures juga turut memberikan kontribusi kepada BNI secara konsolidasi sehingga ke depannya akan menjadi new dan future growth engine bagi BNI Group.

"Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha," kata Novita.

Kualitas Aset Membaik

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

"Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2 persen, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3 persen," papar Novita.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp 21,47 triliun atau tumbuh 6,6 persen YoY. Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya