Harga Minyak Lesu Terseret Aksi Ambil Untung

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei turun USD 1,2 atau 1,39 persen ke posisi USD 85,23 per barel.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Apr 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 08:00 WIB
Harga Minyak Lesu Terseret Aksi Ambil Untung
Harga minyak melemah pada perdagangan Selasa, 9 April 2024 usai reli baru-baru in terhenti sementara di tengah pelaku pasar mengkaji arah konflik di Timur Tengah.(Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak melemah pada perdagangan Selasa, 9 April 2024 usai reli baru-baru ini terhenti sementara di tengah pelaku pasar mengkaji arah konflik di Timur Tengah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (10/4/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei turun USD 1,2 atau 1,39 persen ke posisi USD 85,23 per barel. Harga minyak Brent merosot 96 sen atau 1,06 persen ke posisi USD 89,42 per barel.

"Hari ini pelaku pasar mengambil aksi untung dan menikmati keuntungan sejak awal tahun dan ingin mengunci keuntungannya serta tetap ambil posisi sideline,” ujar Direktur Pelaksana Velandera Energy Partners, Manish Raj.

Harga minyak WTI menguat 19 persen pada 2024, sedangkan harga minyak Brent bertambah 16 persen seiring ketegangan geopolitik di tengah permintaan menguat. Namun, OPEC+ memangkas produksi sehingga diperkirakan suplai defisit pada 2024. Barclays prediksi defisit mencapai 400 ribu barel per hari pada 2024.

Sebelumnya harga minyak melemah pada perdagangan Senin, 8 April 2024 setelah Israel kurangi pasukan di Gaza pada akhir pekan dan menunjukkan kampanye militer itu mungkin akan beralih ke fase yang lebih terbatas.

Namun, Head of Derivatives Strategy Barclays, Stefano Pascale menuturkan masih ada risiko kenaikan terhadap harga minyak, terutama dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, meski kenaikan harga minyak baru-baru ini terhenti.

“Koreksi lebih lanjut dapat kembali membangkitkan kekhawatiran inflasi, menggagalkan reli saham,” ujar Pascale.

Adapun investor akan mencermati pembacaan indeks harga konsumen pada Maret pada Rabu pekan ini untuk melihat bagaimaan harga minyak berdampak terhadap inflasi utama.

 

 

Pekan Lalu, Harga Minyak Reli

Pada pekan lalu, harga minyak reli lebih dari 4 persen seiring Israel dan iran berada di ambang konfrontasi langsung setelah konsulat Teheran di Damaskus, Suriah dihancurkan dalam serangan rudal.

Israel mengaku belum bertanggung jawab atas serangan tersebut. Amerika Serikat menilai bertanggung jawab atas serangan itu.

“Konflik Timur Tengah meningkatkan risiko lebih luas di wilayah regional, yang dapat berdampak terhadap pasokan minyak, tetapi penting dicatat untuk Iran, sejauh ini, menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam konflik itu dan kapasitas cadangan OPEC  yang terbatas saat ini meningkat,” ujar Analis Barclays, Amarpreet Singh.

Raj menuturkan, pelaku pasar mengabaikan kemungkinan konflik bersenjata langsung antara Israel dan Iran karena Iran tampaknya sedang mempersiapkan pembalasan melalui pendekatannya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin malam berjanji melanjutkan serangan terhadap kota Rafah di Selatan perbatasan Mesir. Ia menuturkan, tanggal operasi telah ditetapkan.

“Kemenangan ini memerlukan masuknya Rafah dan penghapusan batalyon teroris di sana. Itu akan terjadi, ada tanggalnya,” ujar dia.

AS telah memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan terhadap Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di Gaza untuk mengungsi.

Perundingan gencatan senjata juga tampak menemui jalan buntu di Kairo. Hamas menuturkan, usulan Israel tidak memenuhi tuntutan Palestina.

Harga Minyak Melemah Imbas Konflik Israel-Hamas

Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Sebelumnya diberitakan, harga minyak mentah berjangka AS turun pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta) setelah Israel mengurangi kehadiran pasukannya di Gaza.

Dikutip dari CNBC, Selasa (9/4/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei turun 48 sen atau 0,55% menjadi USD 86,43 per barel. Sedanglan harga minyak Brent untuk bulan Juni kehilangan 79 sen, atau 0,87%, menjadi USD 90,38 per barel.

Israel menarik pasukannya dari kota Khan Younis di Gaza selatan pada akhir pekan, menjadikan jumlah pasukannya di wilayah kantong tersebut ke salah satu tingkat terendah sejak perang dengan Hamas dimulai Oktober lalu. Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang berlangsung di Kairo.

Harga minyak mentah AS dan Brent naik lebih dari 4% minggu lalu karena meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Hal ini meningkatkan kekhawatiran baru bahwa konfrontasi langsung antara keduanya akan menyebabkan konflik regional yang mengganggu pasokan minyak mentah. 

Seorang penasihat militer Iran memperingatkan Israel pada akhir pekan bahwa kedutaan besarnya dapat menjadi sasaran. Teheran menyalahkan Israel atas serangan rudal Senin lalu terhadap konsulatnya di Damaskus, yang menewaskan komandan tinggi Iran Mohammad Reza Zahedi.

“Tidak ada lagi kedutaan besar rezim (Israel) yang aman,” kata Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Jenderal Rahim Safavi.

Kampanye serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia juga mengangkat harga minyak mentah, dengan pasokan global sudah semakin ketat karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pengurangan produksi OPEC+. 

 

 

Harga Minyak Dunia Sentuh USD 91,17 per Barel Usai Israel Tutup 28 Kedutaan di Seluruh Dunia

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)

Sebelumnya, harga minyak dunia telah melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan dan bersiap membukukan kenaikan mingguan. Kenaikan harga minyak dunia ini sering peningkatan ketegangan di Timur Tengah dengan Israel menutup keduataan besarnya karena ancaman dari Iran.

Mengutip CNBC, Sabtu (6/4/2024), harga minyak mentah untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Mei naik 32 sen atau 0,37% menjadi USD 86,91 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk kontrak Juni naik 52 sen atau 0,57% menjadi USD 91,17 per barel.

Harga minyak mentah AS naik 4,5% untuk minggu ini, sementara Brent bertambah 4,2%.

Berdasarkan laporan di media Israel, Pemerintah Israel telah menutup 28 kedutaan besar di seluruh dunia di tengah kekhawatiran akan mendapat serangan balasan dari Iran.

Iran menyalahkan Israel atas serangan rudal terhadap konsulatnya di Damaskus yang menewaskan seorang jenderal penting Iran. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Harga minyak mentah AS dan Brent memasuki “golden cross” minggu ini, yaitu saat rata-rata pergerakan 50 hari melampaui rata-rata pergerakan 200 hari. Investor biasanya memandang golden cross sebagai indikasi momentum positif dan potensi kenaikan lebih lanjut.

Rata-rata pergerakan 50 hari untuk minyak mentah AS sebesar USD 79,07 per barel sedikit melampaui rata-rata pergerakan 200 hari sebesar USD 79,02 per barel. Rata-rata pergerakan 50 hari Brent adalah USD 83,74 per barel, di atas rata-rata pergerakan 200 hari sebesar USD 83,54 per barel.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya