Liputan6.com, Jakarta Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dikutip dari Kanal Global Liputan6.com, IDF menyatakan Iran meluncurkan drone "dari dalam wilayahnya menuju Israel."
Baca Juga
"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4).
Advertisement
"Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."
Lantas bagaimana peta kekuatan militer Israel dan Iran? Berikut ulasannya:
Kekuatan Militer Israel
Untuk tahun 2024, Israel berada di peringkat 17 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan Global Fire Power (GFP).
Dalam data Global Fire Power terlihat bahwa Israel memiliki 170 ribu tentara aktif dan kurang lebih 465 ribu tentara cadangan.
Negara tersebut memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.
Sedangkan kendaraan lapis baja yang dimiliki oleh Israel mencapai 43 ribu. Untuk mobil pelontar roket mencapai 300 buah.
Kekuatan Militer Iran
Sementara itu, Iran berada di peringkat 14 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan Global Fire Power (GFP). Ini artinya Iran lebih unggul dibandingkan Israel.
Dalam data Global Fire Power, keunggulan tersebyt terlihat dari jumlah tentara aktif yang memiliki Iran sebanyak 610 ribu dan kurang lebih 350 ribu tentara cadangan.
Negara tersebut memiliki 551 pesawat terbang dan 186 jet tempur. Selain itu juga memiliki 129 helikopter dan 13 Helikopter tempur atau penyerang.
Sedangkan kendaraan lapis baja yang dimiliki oleh militer Iran mencapai 65 ribu. Untuk mobil pelontar roket mencapai 2.050 buah.
Wilayah Udara Israel
Para pejabat Israel menuturkan kepada CBS News bahwa dibutuhkan waktu berjam-jam sebelum drone tersebut mencapai wilayah udara Israel. Peringatan mulai terdengar di seluruh Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Alarm berbunyi di Israel Selatan, di tepi Laut Mati, di Yerusalem, dan wilayah Shomron.
"Pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran," kata dua pejabat AS kepada CBS News.
Serangan balasan Iran terjadi sebagai respons atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC).
IRGC mengakui serangan itu, dan mengatakan Iran telah “meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan.”
"Operasi ini melibatkan penggunaan rudal dan drone," kata IRGC.
Misi Iran di PBB mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan di Suriah dan, "Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah."
Mereka menambahkan, “Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat dan AS HARUS MENJAUHINYA!”
Advertisement
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada warga Israel melalui pidato video pada Sabtu malam, dengan mengatakan, "Dalam beberapa tahun terakhir dan terlebih lagi dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami dikerahkan , kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan maupun serangan. Negara Israel kuat, IDF kuat, masyarakat kuat."
Seorang pejabat di wilayah tersebut mengatakan kepada CBS News bahwa apa pun yang melewati wilayah Yordania adalah sebuah masalah dan akan dicegat. Seorang pejabat Inggris juga mengonfirmasi bahwa Inggris telah mengirimkan jet dari Siprus.
Untuk mengantisipasi serangan tersebut, Sabtu pagi, Komando Front Dalam Negeri Israel mengeluarkan pedoman yang membatasi pertemuan maksimal 1.000 orang. Semua sekolah ditutup setidaknya sampai hari Senin (15/4). Masyarakat diimbau untuk tetap berada di dekat ruang aman dan tempat berlindung.