Bos KAI Commuter Buka Suara Soal KRL Tembus ke Karawang

Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Broer Rizal menanggapi rencana perpanjangan rute KRL Jabodetabek hingga ke Karawang yang kembali mencuat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Apr 2024, 21:54 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 21:54 WIB
Bos KAI Commuter Buka Suara Soal KRL Tembus ke Karawang
Rencana perpanjangan rute KRL Jabodetabek hingga ke Karawang kembali mencuat.(Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana perpanjangan rute KRL Jabodetabek hingga ke Karawang kembali mencuat. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menyebut masih menunggu keputusan dari pemerintah.

Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Broer Rizal menyampaikan, keputusan perpanjangan rute ke Karawang ada di tangan pemerintah. Pasalnya, pembangunan infrastruktur yang menopangnya jadi tanggung jawab pemerintah.

Infrastruktur yang dimaksud salah satunya merujuk pada jaringan listrik aliran atas (LAA). Ini merupakan sistem yang menopang operasional Kereta Rel Listrik (KRL).

"Itu domain Pemerintah yang akan membangun fasilitas pendukung jaringan LAA," ucap Broer usai Konferensi Pers Angkutan Lebaran KAI Commuter di Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Dia menegaskan, jika infrastruktur tersebut sudah terbangun, KAI Commuter sebagai operator siap menjalankan operasionalnya.

"Jadi kalau Pemerintah nanti sudah membangun fasilitas tersebut, kami sebagai operator akan menjalankan sampai ke sana," katanya. 

Broer mengakui sudah ada pembicaraan terkait perpanjangan rute dari Cikarang hingga ke kawasan Karawang, Jawa Barat. Namun, kepastiannya ada di pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

"Saya kira terkait dengan rencana tersebut ada. Perencanaan ada di pemerintah dan nantinya eksekusinya juga ada di mereka," tegasnya. 

Asal tahu saja, rencana perpanjangan rute ini pernah diungkap oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa tahun lalu. Namun, rencana itu urung dijalankan karena terbentur dengan pandemi Covid-19.

Catatan Pengamat

Sebelumnya, Rencana perpanjangan rute KRL Commuter Line hingga ke wilayah Karawang kembali mencuat beberapa waktu belakangan. Lantas, apa bisa rute KRL itu diperpanjang?

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menilai, wacana tersebut bisa saja direalisasikan. Namun, ada beberpaa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

 

Masyarakat Karawang Butuh KRL

FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Jabodetabek Naik Jadi 80 Persen
Sejumlah penumpang menunggu kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat aturan baru tentang perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek, yakni menambah kapasitas penumpang menjadi 80 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menilai, wacana tersebut bisa saja direalisasikan. Namun, ada beberpaa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Misalnya, elektrifikasi jalur dari dari Cikarang menuju ke Karawang. Kemudian, pembangunan double-double track. Pasalnya, saat ini rute ke Karawang masih digunakan untuk Kereta Api Jarak Jauh.

"Pertanyaannya bisa enggak? Bisa, kalau mau diperpanjang. Tapi harus ada elektrifikasi jalur lagi, kemudian pengaturan jadwal tadi. Kita sudah double-double track tapi beberapa segmen mungkin harus triple track," ungkap Tory dalam Catatan Akhir Tahun MTI 2023, di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Masyarakat Karawang Butuh KRL

Tory memandang, dari sisi kebutuhan, bisa dibilang kalau masyarakat Karawang membutuhkan KRL tadi. Pertimbangannya, kegiatan ekonomi di wilayah tersebut yang tak bisa terpisahkan dari kawasan aglomerasi Jabodetabek.

Mengacu pada hal itu, Tory menilai model transportasi perkotaan yang paling tepat adalah kereta.

"Saya rasa kalau bicara butuh, pasti butuh apalagi teman-teman di Karawang ini kan karena Jabodetabek nggak bisa dipisahkan kegiatannya. Memang untuk menghubungkan ke Jakarta paling nyaman kalau dilayani kereta perkotaan," bebernya.

 

KAI Commuter Gandeng JRTM Jepang, Beli Suku Cadang KRL Rp 734 Miliar

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng perusahaan asal Jepang, JRTM untuk pengadaan suku cadang. (Foto: KAI)
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng perusahaan asal Jepang, JRTM untuk pengadaan suku cadang. (Foto: KAI)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng perusahaan asal Jepang, JRTM. Anak usaha KAI itu menjalin kerja sama pengadaan suku cadang untuk armada KRL.

Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama (MoU) KAI Commuter dengan JRTM Jepang yang telah melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Pengadaan Suku Cadang KRL periode ke-2 dengan jangka waktu multi years atau Long Term Purchase Agreement (LTPA) dengan periode kerja sama 2024-2027.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, menyampaikan kerja sama yang saling menguntungkan ini akan terus berlanjut dalam rangka mendukung kelancaran operasional perkeretaapian pada masa mendatang khususnya di wilayah Jabodetabek. 

"Pada lima tahun terakhir PT KCI terus menjalin kerja sama dengan pihak Jepang dalam pengadaan suku cadang, peningkatan kompetensi pegawai dan hal-hal lain guna mendukung KRL di Indonesia dapat beroperasi dengan baik," ujar Asdo dalam keterangan resmi, Rabu (13/3/2024).

Dalam kontrak kerja sama LTPA yang ditandatangani memiliki total nilai investasi kerja sama dari tahun 2024-2027, kurang lebih senilai Rp 734 miliar. 

"Dengan total investasi nilai kerja sama LTPA ini untuk memastikan ketersediaan suku cadang dan perawatan sarana KRL berjalan dengan baik untuk kebutuhan operasional pelayanan KAI Commuter selama tiga tahun ke depan," tambah Asdo.

Selain penandatanganan kontrak kerja sama LTPA terkait Pengadaan suku cadang KRL, KAI Commuter juga melakukan penandatanganan MoU dengan JRTM Jepang ini meliputi:

- Perpanjangan umur teknis untuk seri JR 205 dengan program peremajaan;

- Mempromosikan dan bekerjasama dalam perawatan dan pengelolaan penyediaan jasa suku cadang;

- Pelatihan dan transfer knowledge untuk mendukung dan mempersiapkan implementasi peremajaan sarana;

- Pertukaran tenaga ahli;

- Penyediaan suku cadang dan manajemen persediaan;

- Bidang lainya yang terkait.

Buka Peluang Kerja Sama Lain

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng perusahaan asal Jepang, JRTM untuk pengadaan suku cadang. (Foto: KAI)
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menggandeng perusahaan asal Jepang, JRTM untuk pengadaan suku cadang. (Foto: KAI)

Sebelum agenda penandatanganan, KAI Commuter juga melakukan kunjungan ke Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Japan didampingi oleh Athub KBRI untuk menjalin hubungan baik dan kerja sama dalam pengembangan layanan KAI Commuter ke depan. Selain itu KAI Commuter juga berkunjung ke Kedutaan Besar Indonesia di Jepang untuk melaporkan bentuk kerja sama ini.

PT KCI sebagai operator Commuter Line, saat ini telah mengangkut dan melayani rata-rata pengguna 1 juta lebih orang per hari di seluruh Wilayah operasionalnya. PT KCI akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan berkolaborasi banyak pihak sehingga tercipta ekosistem transportasi urban terbaik di Indonesia yang memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba juga menyampaikan, KAI commuter akan terus membuka kerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk peningkatan layanan kepada penggunanya. 

"Transportasi publik seperti KRL harus terus berkembang agar target 2 juta lebih pengguna per hari tercapai. KAI Commuter juga harus siap mengembangkan layanan diluar Jabodetabek dan mendorong pemerintah untuk melakukan elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia,” ujar Anne. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya