Liputan6.com, Jakarta - Runway (landasan pacu) Bandara Douw Aturure Nabire yang terletak di Papua Tengah akan diperpanjang. Dengan perpanjangan runway ini diharapkan bisa didarati oleh pesawat berbadan besar sehingga mendorong pariwisata wilayah tersebut.Â
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menargetkan perpanjangan runway bisa mencapai 2.500 meter. Saat ini panjang landasan pacu Bandara Douw Aturure hanya 1.600 meter. Dengan demikian akan ada tambahan 900 meter dalam tahun ini.
Baca Juga
Runway Bandara Nabire ini diharapkan bisa dioperasikan secara maksimal dan bisa didarati pesawat besar seperti pesawat Boeing 737-900 ER. Penambahan landasan pacu bandara merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Advertisement
"Untuk lengkapnya silahkan wawancara staf ahli Pak Ukkas ya teman-teman media. Soalnya saya ada kegiatan," kata Ribka dikutip dari Antara, Kamis (18/7/2024).
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Otonomi Khusus Papua Tengah Ukkas menjelaskan, perpanjangan landasan pacu dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah, dan seluruh pembiayaan dibebankan pada APBD Papua Tengah.
Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus menekan tingkat kemahalan harga tiket pesawat dari dan keluar Nabire.
"Kami juga sudah teken kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan beberapa maskapai, termasuk TransNusa supaya masuk ke Nabire," ujar Ukkas.
Â
Perluasan Gedung
Menurut dia konektivitas transportasi udara yang lancar, memudahkan wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) di Nabire.
Peningkatan infrastruktur Bandara Douw Aturure Nabire tidak hanya dilakukan dengan menambah landasan pacu, melainkan perluasan gedung dan fasilitas ruang tunggu penumpang.
"Rabu kemarin (17/7) penjabat gubernur sudah meresmikan ruangan VVIP bandara dan ke depannya peningkatan sarana prasarana terus dilakukan," ucap Ukkas.
Ia menyebut Dinas Perhubungan Papua Tengah bersama Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Nabire sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) senilai Rp 31 miliar.
Â
Advertisement
Biaya
Penandatangan NPHD merupakan upaya pemerintah provinsi mendorong percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Aturure yang menelan biaya kurang lebih Rp 100 miliar.
"Target perluasan landasan pacu bandara supaya pesawat berbadan besar seperti Boeing bisa masuk dan melayani masyarakat," ucap Ukkas.Â