Jaga Daya Beli Masyarakat, Jokowi Larang Kebijakan Ekstrem

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin jajaran kabinetnya untuk menjaga situasi kondusif. Jokowi tak ingin ada kebijakan ekstrem dari menterinya yang bisa mengganggu daya beli masyarakat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2024, 10:21 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 10:20 WIB
Presiden Joko Widodo Buka Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024).(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/9/2024). Pada kesempatan itu, ia menyampaikan sejumlah pesan yang harus dilakukan jajaran menterinya di sisa 1 bulan masa jabatannya.

Salah satunya, RI 1 meminta jajaran kabinetnya untuk menjaga situasi kondusif. Jokowi tak ingin ada kebijakan ekstrem dari menterinya yang bisa mengganggu daya beli masyarakat hingga menimbulkan inflasi.

"Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan. Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," ujar Jokowi, Jumat (13/9/2024).

"Artinya, kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan, ketertiban, dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem. Terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, menimbulkan gejolak," ia menambahkan. 

Selain itu, Jokowi juga meminta para menterinya segera menuntaskan berbagai program kerja utama yang sudah dimulai pada bulan terakhir masa jabatannya ini.

"Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai, baik yang berkaitan dengan serapan, berkaitan dengan administrasi pertanggung jawaban, serta kendala-kendala yang belum terselesaikan," pinta Jokowi. 

Jokowi pun mengajak seluruh pihak untuk mendukung penuh program presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sehingga tercipta proses transisi yang efektif ke pemerintahan selanjutnya.

"Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan. Utamanya buat program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Pamitan saat Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di IKN

Jokowi Pimpin Rapim TNI-Polri di IKN
Presiden Jokowi menyampaikan pidato di acara Rapim TNI-Polri yang digelar di IKN, Kalimantan Timur. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sidang dimulai pukul 09.00 waktu setempat.

Mengutip dari siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden, terpantau Jokowi mengenakan baju batik bermotif hitam emas dan membuka sidang dengan menyapa wakil presiden, para menteri dan kepala badan/lembaga satu-persatu.

“Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia maju,” kata Jokowi di Istana Garuda IKN, Jumat (13/9/2024).

Sebelum menyampaikan amanatnya, presiden terlebih dulu mengucapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang baik selama kepemimpinannya dalam 10 tahun terakhir.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras dedikasi dari bapak-Ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden dalam menghadapi berbagai tantangan tantangan yang ada,” tutur presiden.

Pamit

Jokowi pun kemudian mohon pamit karena pada bulan depan, tepatnya 20 Oktober dirinya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin purna tugas.

Dia pun menyebut tongkat estafet kepemimpinan akan dilanjutkan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

Dilanjutkan Prabowo

“Dan 20 Oktober bulan depan masa tugas kita semua berakhir dan pemerintahan saat ini akan dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru pemerintahan berikutnya yang dipimpin oleh Bapak Jenderal TNI purnawirawan Prabowo Subianto,” Jokowi menandasi.

 


Jokowi: Transisi Pemerintahan ke Prabowo Harus Efektif, Buat Regulasi Baru Jika Perlu

Jokowi bersama Prabowo dan Sejumlah Menteri Kabinet di IKN
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Prabowo Subianto di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Momen ini terjadi sesaat menjelang rapat kabinet perdana di IKN. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pembantunya untuk menyukseskan pemerintahan baru berikutnya yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto. Menurut kepala negara, sebelum hal itu dilakukan para menteri wajib menuntaskan kerja-kerja yang belum tuntas, utamanya soal serapan anggaran.

“Segera tuntaskan di bulan terakhir ini, program kerja utama yang sudah dimulai, baik yang berkaitan dengan serapan, berkaitan administrasi pertanggungjawaban serta kendala yang belum terselesaikan,” pesan Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Garuda IKN seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/9/2024).

Jokowi pun meminta kepada para pembantunya agar mendukung penuh program kerja presiden terpilih dengan transisi pemerintahan yang efektif. Bahkan kepala negara membolehkan pembentukan regulasi baru jika memang diperlukan.

“Kita harus mendukung penuh program kerja presiden terpilih, pastikan transisi pemerintahan yang efektif, jika diperlukan regulasi baru jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera, dibuatkan segera,” jelas Jokowi.

Utamanya, lanjut Jokowi, adalah program unggulan yang akan dijalankan pemerintahan Prabowo dengan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, salah satunya adalah program makan gizi gratis yang menelan dana hingga Rp71 triliun.

“Segera diselesaikan utamanya program unggulan presiden terpilih agar setelah dilantik, pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang!,” minta Jokowi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya