Dibangun 10 Tahun, Proyek Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Rampung

Proyek jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi sepanjang 26,6 km ini akan meningkatkan keamanan dan efisiensi transportasi kereta api.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Okt 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2024, 12:00 WIB
Kemenhub melakukan uji coba beban lintasan jalur ganda Bogor-Sukabumi, Selasa (29/3/2022) siang.
Kemenhub melakukan uji coba beban lintasan jalur ganda Bogor-Sukabumi, Selasa (29/3/2022) siang.

 

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menuntaskan proyek jalur ganda kereta api di lintas Bogor-Sukabumi dengan nilai investasi mencapai Rp2,2 triliun.

Proyek yang dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perjalanan kereta serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar.

Kepala BTP Bandung, Endang Setiawan, mengungkapkan bahwa jalur ganda sepanjang 26,6 km ini akan meningkatkan keamanan dan efisiensi transportasi kereta api.

"Dalam 10 tahun terakhir, pembangunan jalur ganda antara Bogor Paledang hingga Cicurug telah selesai, termasuk penataan stasiun dan peningkatan keselamatan perkeretaapian dengan total investasi Rp2,2 triliun," jelasnya, dikutip dari Antara, Minggu (6/10/2024).

Manfaat Ekonomi dari Investasi Jalur Ganda

Selain peningkatan infrastruktur, DJKA juga melibatkan masyarakat sekitar melalui program padat karya yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 70 Tahun 2021.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal, memberikan lapangan kerja, dan mendukung perekonomian setempat.

"Dengan program padat karya, kami dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar proyek," kata Endang.

Peningkatan Infrastruktur Wisata dan Keselamatan

Proyek jalur ganda ini juga berkontribusi dalam memperbaiki akses transportasi ke kawasan wisata di sekitar Bogor dan Sukabumi.

Endang menjelaskan bahwa stasiun-stasiun di lintas Bogor-Sukabumi berada di area strategis dekat lokasi wisata, sehingga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan transportasi kereta api untuk berlibur.

Selain fokus pada penumpang, DJKA Kemenhub juga menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dengan membangun perlintasan tidak sebidang di sepanjang lintasan. Infrastruktur tambahan seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), underpass, dan overpass telah dibangun untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan.

 

Skybridge: Penghubung Baru di Stasiun Bogor

skybrigde bogor
Proyek Skybridge atau jembatan layang penghubung Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang hingga kini masih tahap pengerjaan dan molor dari target. (Liputan6.com/Achmad Sudarno).

Salah satu inovasi terbaru dari DJKA adalah pembangunan skybridge yang menghubungkan Stasiun Bogor Paledang dengan Stasiun Bogor Kota, dengan anggaran mencapai Rp95 miliar. Skybridge sepanjang 200 meter ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 dan bertujuan untuk memudahkan akses penumpang serta meningkatkan keamanan di sekitar stasiun.

"Skybridge ini juga akan terhubung dengan Taman Topi Square dan Alun-Alun Kota Bogor, sehingga diharapkan dapat mendukung UMKM di area sekitar stasiun," tambah Endang.

Dukungan bagi UMKM

Dalam upaya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), DJKA juga menyediakan ruang bagi para pelaku UMKM di Stasiun Bogor Paledang. Hal ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan tingginya arus penumpang kereta api.

Dengan investasi besar ini, pembangunan jalur ganda kereta api dan berbagai infrastruktur pendukung diharapkan tidak hanya meningkatkan layanan transportasi, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian wilayah sekitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya