Impor Bawang Terlambat Karena Permintaan Petani

Mentan mengaku melonjaknya harga cabai dan bawang akibat mundurnya jadwal panen cabai dan bawang di beberapa sentra produsen.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jul 2013, 20:15 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2013, 20:15 WIB
bawang-putih-130321b.jpg
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan keputusan untuk menunda impor cabai dan bawang pada Juli dan Agustus 2013 dilakukan karena adanya permintaan dari petani. Saat ini, Kementerian Pertanian mengakui harga kedua komoditas tersebut memang tengah mengalami kenaikan.

Menurut Suswono, petani memberikan laporan bahwa pada kedua bulan tersebut akan ada panen raya. Dengan pertimbangan tersebut, petani meminta adanya penundaan impor guna menghindari kelebihan pasokan.

"Izin kan memang sudah dikeluarkan tetapi petani meminta pada Juli-Agustus ini supaya tidak ada impor karena akan ada panen, sehingga nanti pas bulan Agustus nanti jangan sampai dibanjiri oleh cabai dan bawang merah impor," ujarnya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa, (16/7/2013).

Suswono mengaku telah berulang kali menjelaskan bahwa pemunduran masa panen cabai dan bawnag menjadi Juli-Agustus 2013 terjadi akibat anomali cuaca berupa kemarau basah. Meski diakui pemerintah juga harus memberikan pengertian kepada para petani mengenai adanya anomali cuaca tersebut mengingat masih banyak yang belum mengerti akan adanya perubahan iklim semacam ini.

"Cabai bawang panen tidak optimal karena hujan terus menerus, ini ada mindset baru dengan istilah kemarau basah, perlu ada pelajaran lagi bagi petani bahwa iklim sudah berubah," lanjutnya.

Untuk sementara ini, Kementerian Pertanian telah menginstruksikan kepada pelaku usaha agar mempercepat masuknya impor bawang dan cabai guna menstabilkan harga pada bulan puasa hingga lebaran nanti. "Mau tidak mau kita harus impor, sambil menunggu panen raya, dan setelah itu baru kita stabilkan harga bawang dan cabai," tandasnya.(Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya