Kebutuhan Minyak Goreng Melonjak 300% Selama Puasa

Sejak 2005, PT SMART mengaku telah menggelontorkan sebanyak 29 juta liter minyak goreng.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2013, 18:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2013, 18:30 WIB
minyak-goreng-130724c.jpg
Managing Director PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMART) Gandhi Sulistyanto mengungkapkan konsumsi minyak goreng selama Puasa, Lebaran, dan Natal diperkirakan bakal melonjak hingga tiga kali lipat atas sebesar 300%. Sejak 2005, perusahaan mengaku telah menggelontorkan minyak goreng sebanyak 29 juta liter.

Gandhi mengatakan, besarnya volume minyak sayur yang digelontorkan perusahaan dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng yang biasa terjadi setiap hari besar keagamaan.

"Pada saat ini momennya meningkat sampai maksimum 300%. Kalau demand meningkat ada upaya-upaya spekulan untuk menggangu harga," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Pada operasi pasar tahun ini, PT Smart sendiri telah mengalokasikan sekitar 600 ribu liter dan rencananya akan terus ditambah selama bulan Juli ini. "Kami gelontorkan dibeberapa lokasi, kalau ada indikasi mau naik langsung kita datangi. Sehari itu bisa sampai 5 lokasi," lanjutnya.

Selain minyak goreng, produksi minyak kelapa sawit (CPO) selama ini juga digunakan untuk memproduksi margarin. Dari produksi CPO diketahui 60% diantaranya bisa digunakan untuk minyak goreng sementar 30%-nya menjadi shortening atau margarin. " Jadi pasti kalau kita produksi minyak goreng, pasti ada produksi margarin. Ini banyak permintaan dari pabrik biskuit dan pabrik roti," jelasnya.

SMART mengklaim, dari 4,2 juta ton produksi minyak goreng nasional atau sama dengan 7 juta ton CPO, perusahaan telah memenuhi kebutuhan minyak nasional sebesar 37%. Dari pabriknya yang berlokasi di Marunda, Jakarta Utara, SMART mengaku bisa memenuhi kebutuhan nasional sebesar 4,3%.(Dny/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya