RI Bakal Bangun Pabrik Ban & Mie Instan di Kazakhstan

Pertemuan antara RI dan Kazakhstan membuahkan hasil. Kedua negara sepakat berinvestasi, salah satunya membangun pabrik ban & mie instan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Agu 2013, 18:54 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2013, 18:54 WIB
isu-un-dana-130418b.jpg
Pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Kazakhstan telah membuahkan hasil. Kedua negara sepakat untuk melanjutkan investasi, salah satunya rencana membangun pabrik ban serta mie instan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengaku, rencana pembangunan pabrik ban dan mie instan akan dilakukan Indonesia di Kazakhstan melalui dua perusahaan.

"Pabrik mie instan oleh PT Indofood, dan pabrik ban dari PT Multi Strada. Karena Indofood sudah datang sebelumnya ke Kazakhstan pada 2012 dan sudah ada kesepakatan," ungkap dia saat ditemui usai menggelar pertemuan Indonesia-Kazakhstan Joint Commission on Economic Cooperation di Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Lebih jauh dia mengatakan, investasi pembangunan pabrik ban mobil ini sama dengan membuka peluang besar untuk mengekspor karet alam Indonesia ke negara yang masuk kawasan Asia Tengah itu.

"Sedangkan untuk pabrik mie instan karena bahan baku tepung terigu di Kazakhstan sangat banyak. Tapi ada kendala di masalah biaya logistik yang tinggi karena terbatasnya angkutan," ujarnya.

Mengatasi persoalan itu, sambung Hatta, pemerintah Kazakhstan sedang membangun railways sepanjang 2.000 kilometer supaya bisa menekan ongkos logistik. Pihaknya juga sedang melakukan joint study antara logistik dan transportasi sehingga bisa mendapatkan harga paling murah.

Untuk merealisasikan rencana tersebut dan investasi di sektor lain, dia mengaku pemerintah telah menyiapkan dana sebesar US$ 1 miliar. "Jadi pabrik ban dan mie instan investasinya cukup besar. Tapi saya lupa angkanya," ucap dia.

Dalam joint commission ini, Hatta menuturkan sudah membentuk 5 grup kerja yakni di bidang perdagangan dan investasi, industri pertanian dan infrastruktur, minyak dan gas, transportasi dan logistik serta bidang perbankan syariah. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya