Tak hanya harga komoditas yang terpengaruh dengan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang di dunia. Melemahnya rupiah juga bakal membuat pengelola Rumah Sakit (RS) menaikkan harga layanan kesehatannya.
Perkiraan tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk, Gershu Paul disela pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
"Kenaikan harga pelayanan tidak hanya di rumah sakit Siloam saja, namun rumah sakit lain juga sudah menaikkan harga pelayanan," katanya.
Menurut Gershu, Siloam kemungkinan bakal menaikkan tarif jasa layanan kesehatan antara 3,5-5%. Namun sebagian besar kenaikan tarif akan berkisar sebesar 5%.
Kenaikan tarif jasa layanan kesehatan ini kemungkinan baru dijalankan pada 2014.
Seperti diketahui, Siloam International Hospital Tbk merupakan operator dari jejaring bisnis RS Siloam. Perusahaan menargetkan bakal membangun 40 RS hingga 2014. (Dis/Shd)
Perkiraan tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk, Gershu Paul disela pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
"Kenaikan harga pelayanan tidak hanya di rumah sakit Siloam saja, namun rumah sakit lain juga sudah menaikkan harga pelayanan," katanya.
Menurut Gershu, Siloam kemungkinan bakal menaikkan tarif jasa layanan kesehatan antara 3,5-5%. Namun sebagian besar kenaikan tarif akan berkisar sebesar 5%.
Kenaikan tarif jasa layanan kesehatan ini kemungkinan baru dijalankan pada 2014.
Seperti diketahui, Siloam International Hospital Tbk merupakan operator dari jejaring bisnis RS Siloam. Perusahaan menargetkan bakal membangun 40 RS hingga 2014. (Dis/Shd)