Imbas Krisis, Pembangunan Hotel dan Proyek Konstruksi Molor

BNI yakin kredit korporasi perusahaan tahun ini masih akan tumbuh antara 20-25%.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 18 Sep 2013, 16:19 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 16:19 WIB
infrastruktur-cina130609b.jpg
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengungkapkan perlambatan ekonomi yang melanda Indonesia membuat jadwal pembangunan hotel dan sejumlah proyek konstruksi mundur dari jadwal. Namun penyaluran kredit korporasi diakui masih berjalan normal.

Direktur Business Banking BBNI, Krishna Suparto ketika ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (18/9/2013) memastikan penyaluran kredit untuk pembangunan sejumlah proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tidak mengalami perubahan. "Tetap berjalan sesuai dengan jadwal," tegasnya.

BNI melaporkan penyaluran kredit perusahaan selama ini ditujukan pada delapan sektor usak agribisnis, pembangkit listrik, infrastruktur, konstruksi, serta Minyak dan Gas Bumi (Migas).

Dari kedelapan sektor tersebut, Krishna mengakui pembangunan di sektor konstruksi merupakan salah satu yang terimbas perlambatan ekonomi.

Sejumlah proyek investasi yang dibiayai BNI diantaranya sindikasi pinjaman kepada PT Angkasa Pura I senilai Rp 4 triliun, serta kredit korporasi pada kreditur di bidang kimia senilai Rp 4 triliun.

Dengan masih adanya penyaluran kredit itu, BNI yakin pertumbuhan kredit korporasi tidak akan mengalami perubahan. Bank milik pemerintah ini menyasar pertumbuhan sebesar 20-25%. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya