Ratusan Ribu Aparat Keamanan Boyong Peralatan Militer

Detik-detik menjelang KTT APEC, kawasan Bali Tourism and Development Corporation, Nusa Dua mulai dipenuhi aparat keamanan

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 30 Sep 2013, 16:38 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2013, 16:38 WIB
apec-2-130930b.jpg
Detik-detik menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), kawasan Bali Tourism and Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali sudah mulai dipenuhi aparat keamanan, baik dari wilayah setempat maupun dari luar pulau.

Gerbang masuk kawasan bisnis dan pariwisata tersebut telah dijaga ketat sejumlah polisi yang berjaga-jaga. Mereka mengatur lalu lintas supaya pengunjung tidak melewati jalur-jalur tertentu yang masuk dalam area penjagaan ketat, yakni Ring I, Ring II dan Ring III.

Menurut Kaops Puri Agung VII KTT APEC 2013, R Umar Faroq, titik pengamanan Ring I merupakan ranah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Sedangkan TNI bertugas menjaga ketat area Ring II dan Ring III oleh Polri.

"Pelabuhan dan bandara juga menjadi titik-titik pengamanan kami, misalnya pelabuhan Gilimanuk, pelabuhan Telukan Bawang, Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Padang Bei, termasuk pelabuhan tikus," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Bali, Senin (30/9/2013).

Faroq mengaku, pasukan yang diterjunkan untuk menjamin keamanan pada saat APEC berlangsung sekitar ratusan ribu personel. Mereka tergabung dari aparat yang bertugas di Bali hingga seluruh Indonesia dengan fokus aparat TNI, darat, laut, udara.

"Setiap Kepala Negara juga akan membawa pasukan pengamanannya masing-masing sehingga jika ditotal jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu personel keamanan, karena tidak bisa dihitung secara spesifik," ucapnya.

Sementara itu, dia menjelaskan, pihaknya juga membawa peralatan militer (alutsista), diantaranya panser, helikopter, kapal besar, kapal kecil, polo air, tank dan lainnya.

"Pokoknya kami akan mencurahkan segala kemampuan untuk mengamankan jalannya APEC. Sebab dalam acara ini, Indonesia kedatangan tamu penting 21 Kepala Negara dan 4 Kepala Negara peninjau yang harus mendapatkan jaminan keamanan dari tuan rumah," papar Faroq. (Fik/Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya