China kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) seiring dengan melemahnya harga minyak di pasar internasional.
Seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (16/11/2013), Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC) China dalam pengumumannya menyebutkan, harga bensin eceran turun sebesar 160 yuan per ton atau setara Rp 305,2 ribu dan solar turun 155 yuan per ton atau sekitar Rp 295,7 ribu.Â
Penyesuaian ini bakal menurunkan harga bensin eceran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebesar 0,12 yuan per liter atau setara Rp 229 dan solar sebesar 0,13 yuan per liter atau sekitar Rp 248. Harga baru ini berlaku mulai Jumat, 15 November 2013.
Penurunan harga BBM di Negeri Tirai Bambu ini merupakan yang ketiga kalinya sejak China mengadopsi mekanisme penetapan harga BBM terbaru pada Maret lalu.
Â
Dengan mekanisme baru, harga BBM yang ditetapkan memperhitungkan perubahan harga rata-rata di pasar global selama 10 hari kerja sebelum harga bahan bakar disesuaikan, dari sebelumnya 22 hari kerja. Hal itu dilakukan untuk lebih mencerminkan perubahan dalam pasar minyak global.
Harga BBM di China berubah jika ada perubahan harga minyak dunia lebih dari 50 yuan per ton dalam 10 hari kerja. Sebelumnya, penetapan harga BBM di negeri Tirai Bambu itu akan disesuaikan bila harga minyak Brent, Dubai dan minyak mentah Cinta berubah lebih dari 4% selama 22 hari kerja.
Mekanisme itu me harga BBM akan disesuaikan bila harga minyak mentah internasional mencerminkan perubahan lebih dari 50 yuan per ton selama 10 hari kerja.
NDRC menyatakan penguatan dolar AS dan permintaan bahan bakar menurun karena adanya perbaikan kilang utama dunia telah menekan harga minyak dunia. (Ndw)
Seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (16/11/2013), Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC) China dalam pengumumannya menyebutkan, harga bensin eceran turun sebesar 160 yuan per ton atau setara Rp 305,2 ribu dan solar turun 155 yuan per ton atau sekitar Rp 295,7 ribu.Â
Penyesuaian ini bakal menurunkan harga bensin eceran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebesar 0,12 yuan per liter atau setara Rp 229 dan solar sebesar 0,13 yuan per liter atau sekitar Rp 248. Harga baru ini berlaku mulai Jumat, 15 November 2013.
Penurunan harga BBM di Negeri Tirai Bambu ini merupakan yang ketiga kalinya sejak China mengadopsi mekanisme penetapan harga BBM terbaru pada Maret lalu.
Â
Dengan mekanisme baru, harga BBM yang ditetapkan memperhitungkan perubahan harga rata-rata di pasar global selama 10 hari kerja sebelum harga bahan bakar disesuaikan, dari sebelumnya 22 hari kerja. Hal itu dilakukan untuk lebih mencerminkan perubahan dalam pasar minyak global.
Harga BBM di China berubah jika ada perubahan harga minyak dunia lebih dari 50 yuan per ton dalam 10 hari kerja. Sebelumnya, penetapan harga BBM di negeri Tirai Bambu itu akan disesuaikan bila harga minyak Brent, Dubai dan minyak mentah Cinta berubah lebih dari 4% selama 22 hari kerja.
Mekanisme itu me harga BBM akan disesuaikan bila harga minyak mentah internasional mencerminkan perubahan lebih dari 50 yuan per ton selama 10 hari kerja.
NDRC menyatakan penguatan dolar AS dan permintaan bahan bakar menurun karena adanya perbaikan kilang utama dunia telah menekan harga minyak dunia. (Ndw)