Tarif Listrik Naik 30%, Hotel Indonesia Kurangi Pemakaian AC

PT Hotel Indonesian Natour melakukan efisiensi pemakaian energi untuk menekan biaya demi meminimalisir dampak kenaikan tarif listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Jan 2014, 17:19 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2014, 17:19 WIB
hotel-indonesia-140129b.jpg

PT Hotel Indonesian Natour (Persero)  melakukan efisiensi pemakaian energi untuk menekan biaya demi meminimalisir dampak kenaikan tarif listrik untuk pelanggan industri besar (I4) dan perusahaan terbuka (I3).

Direktur Utama Inna Hotel Group, Intan Abdams Katoppo mengatakan, perseroan bakal terkena kenaikan tarif listrik sebesar 30% mulai 1 Mei 2014. Dengan adanya kenaikan tarif listrik, maka bisa dipastikan biaya operasional hotel-hotel yang dikelola perseroan akan mengalami kenaikan.

Namun, lanjut Intan, beban  tersebut bisa terkurangi dengan melakukan efisiensi energi. "Beratikan efisiensi dilakukan, misalnya dengan mengurangi volume pemakaiaan, dan menggunakan teknologi baru," ungkap Intan di hotel Borobudur Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Selain melakukan efisiensi, Intan menuturkan perseroan juga berencana menaikkan tarif sewa kamar hotel. Namun sebelum keputusan diambil, perseroan harus memantau kondisi pasar terlebih dahulu.

"Memang masalahnya persaingan harga sudah mentok. Akan ada kenaikan  tapi kami lakukan secara selektif karena kami lihat pasarnya juga," jelasnya.

Vice President Property& Bussiness Devopment PT Hotel Indonesian Natour (Persero) Johannes Birowo menjelaskan salah satu bentuk efisiensi energi yang dilakukan adalah dengan menggunakan Air Conditioner individu. Dengan begitu diperkirakan ada penghematan 10%.

"Terutama yang boros seperti AC dulu sentral boiler sekarang lebih individu. Kalau proyek baru pakai tehnologi baru. Karena hotel kita dibangun teknologi lama," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya