Iklim bisnis di Indonesia ikut menjadi hal yang dicermati Badan Pusat Statistik (BPS). Instansi pemerintah ini melaporkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada kuartal IV-2013 sebesar 104,72, berarti kondisi bisnis meningkat dari kuartal sebelumnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan kondisi bisnis pada kuartal IV-2013 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha dengan nilai indeks sebesar 108,86. Kemudian penggunaan kapasitas produksi/usaha dengan nilai indeks sebesar 106,21, dan rata-rata jumlah jam kerja dengan nilai indeks sebesar 102,68.
"Namun Tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan III-2013 (nilai ITB sebesar 106,12)," jelas dia, Rabu (5/2/2014).
Dia mengatakan peningkatan kondisi bisnis pada kuartal IV-2013 terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ITB sebesar 95,54.
Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih dengan nilai ITB sebesar 107,33 dan terendah pada sektor jasa-jasa dengan nilai ITB sebesar 103,33.
ITB adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia.
ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada kuartal berjalan dan perkiraan pada kuartal mendatang.
STB dilakukan setiap kuartal di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan IV-2013 sekitar 2.300 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. (Fik/Nrm)
Kepala BPS Suryamin mengatakan kondisi bisnis pada kuartal IV-2013 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha dengan nilai indeks sebesar 108,86. Kemudian penggunaan kapasitas produksi/usaha dengan nilai indeks sebesar 106,21, dan rata-rata jumlah jam kerja dengan nilai indeks sebesar 102,68.
"Namun Tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan III-2013 (nilai ITB sebesar 106,12)," jelas dia, Rabu (5/2/2014).
Dia mengatakan peningkatan kondisi bisnis pada kuartal IV-2013 terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ITB sebesar 95,54.
Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih dengan nilai ITB sebesar 107,33 dan terendah pada sektor jasa-jasa dengan nilai ITB sebesar 103,33.
ITB adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia.
ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada kuartal berjalan dan perkiraan pada kuartal mendatang.
STB dilakukan setiap kuartal di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan IV-2013 sekitar 2.300 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. (Fik/Nrm)