Pemerintah menilai pentingnya menjaga harga kebutuhan pokok supaya inflasi tak melonjak tajam. Langkah ini mampu mencegah kenaikan tingkat kemiskinan meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ikut mengalami perlambatan.
"Intinya adalah harga supaya menanggulangi kemiskinan. Jangan sampai inflasi meningkat karena kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama pangan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Tak mau memprediksi laju inflasi februari 2013, Armida menilai, pemerintah berkewajiban menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, berupa pangan. "Paling bagus juga kita coba meningkatkan penyaluran beras miskin (Raskin)," ujarnya.
Sekadar informasi, pemerintah mengakui koreksi pertumbuhan ekonomi dari 6% menjadi kisaran 5,8%-6% di tahun ini akan mendorong tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penurunan kesempatan kerja akibat kenaikan upah minimum.
Armida Alisjahbana mengatakan, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sebanyak 200-250 ribu tenaga kerja.
Dengan adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, tingkat pengangguran di 2014 berada di kisaran 5,7%-6% atau meningkat dari asumsi APBN sekitar 5,7%-5,9%. Sedangkan tingkat kemiskinan naik dari 9%-10,5% dalam APBN 2014 menjadi 10,54%-10,75%.
"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat 6,14% karena penurunan elastisitas kesempatan kerja. Ini merupakan dampak dari kenaikan upah minimun industri padat karya yang sensitif terhadap penciptaan lapangan kerja formal," ungkap Armida.(Fik/Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
"Intinya adalah harga supaya menanggulangi kemiskinan. Jangan sampai inflasi meningkat karena kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama pangan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Tak mau memprediksi laju inflasi februari 2013, Armida menilai, pemerintah berkewajiban menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, berupa pangan. "Paling bagus juga kita coba meningkatkan penyaluran beras miskin (Raskin)," ujarnya.
Sekadar informasi, pemerintah mengakui koreksi pertumbuhan ekonomi dari 6% menjadi kisaran 5,8%-6% di tahun ini akan mendorong tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penurunan kesempatan kerja akibat kenaikan upah minimum.
Armida Alisjahbana mengatakan, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sebanyak 200-250 ribu tenaga kerja.
Dengan adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, tingkat pengangguran di 2014 berada di kisaran 5,7%-6% atau meningkat dari asumsi APBN sekitar 5,7%-5,9%. Sedangkan tingkat kemiskinan naik dari 9%-10,5% dalam APBN 2014 menjadi 10,54%-10,75%.
"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat 6,14% karena penurunan elastisitas kesempatan kerja. Ini merupakan dampak dari kenaikan upah minimun industri padat karya yang sensitif terhadap penciptaan lapangan kerja formal," ungkap Armida.(Fik/Shd)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com